Ini Peluang yang Dapat Dioptimalkan Industri Penjaminan guna Dorong Kinerja pada 2026



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) membeberkan peluang yang dapat dioptimalkan industri penjaminan untuk mendorong kinerja pada 2026. Sekretaris Jenderal Asippindo Agus Supriadi mengatakan industri penjaminan memiliki peluang pertumbuhan dari meningkatnya penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dukungan program pemerintah untuk sektor produktif, serta kebutuhan perbankan dan lembaga pembiayaan dalam mitigasi risiko kredit. 

"Selain itu, adanya percepatan digitalisasi layanan keuangan dan pengembangan produk penjaminan baru, seperti kredit produktif dan refinancing," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (9/12/2025).

Ditambah, adanya pembiayaan proyek nasional, seperti Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis yang dapat membuka ruang ekspansi pasar penjaminan menjadi lebih luas.


Baca Juga: Asippindo Proyeksi Industri Penjaminan Tumbuh 8% pada 2026

Meski terdapat peluang, Agus menyebut industri penjaminan juga akan dihadapkan beberapa tantangan pada tahun depan. Salah satunya berasal dari risiko kredit bermasalah akibat ketidakpastian ekonomi, kebutuhan penguatan permodalan sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta tekanan terhadap margin imbal jasa penjaminan. 

Di samping itu, dia mengatakan persaingan antarlembaga penjaminan dan kebutuhan peningkatan kualitas manajemen risiko juga dapat memengaruhi profitabilitas industri pada tahun depan.

Untuk menghadapi tantangan itu, Agus menyampaikan industri penjaminan perlu memperkuat manajemen risiko dan kualitas seleksi portofolio agar tingkat klaim tetap terjaga. Selain itu, dia menyebut diversifikasi produk penjaminan perlu ditingkatkan, terutama pada pembiayaan sektor produktif, UMKM, dan proyek strategis.

Perusahaan penjaminan juga perlu melakukan optimalisasi digitalisasi proses bisnisuntuk meningkatkan efisiensi, mempercepat layanan, dan memperluas jangkauan nasabah. 

Baca Juga: Asippindo Optimistis Kinerja Industri Penjaminan Tetap Tumbuh Tahun Depan

"Ditambah, melakukan penguatan kerja sama dengan perbankan dan lembaga pembiayaan melalui skema co-guarantee dan kemitraan strategis sehingga dapat memperbesar volume bisnis," ujarnya.

Agus menilai peningkatan kapasitas permodalan dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik perlu terus dilakukan industri penjaminan untuk menjaga kepercayaan mitra dan investor.

Mengenai kinerja industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai aset perusahaan penjaminan mencapai Rp 48,24 triliun per September 2025. Nilai itu tumbuh sebesar 1,37% secara tahunan atau Year on Year (YoY).

OJK juga mencatat nilai imbal jasa penjaminan yang diperoleh industri penjaminan per September 2025 sebesar Rp 5,8 triliun atau terkontraksi 11,4% secara YoY. Adapun nilai klaim industri penjaminan mencapai Rp 5,24 triliun per September 2025 atau terkontraksi sebesar 20,68% secara YoY. 

Baca Juga: Aset Perusahaan Penjaminan Tumbuh 1,37% Mencapai Rp 48,24 Triliun per September 2025

Selanjutnya: Bos BRI Blak-Blakan Terkait Pembiayaan Dapur MBG

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Noodle Fair 1-15 Desember 2025, Beli 2 Gratis 1 Nong Shim Ramyun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News