Ini pembeda MatahariMall dengan ecommerce lain



JAKARTA. Mataharimall.com, situs e-Commerce milik Grup Lippo baru saja diluncurkan. Menurut manajemen, ada beberapa hal yang menjadi pembeda dibanding situs sejenis yang sudah lebih dulu muncul.

"Kami tidak hanya menjual barang, tapi juga jasa seperti layanan medical check up, tiket nonton, pendidikan dan lainnya," ujar Hadi Wenas, CEO MatahariMall.com, (9/9).

Intinya, barang dagangan di situs e-comerce ini terbilang komplit. Ini tak terlepas dari network yang telah dimiliki oleh Lippo Group. Gurita bisnis itu telah menyasar hampir seluruh bidang industri. Mulai dari properti, ritel, internet, hiburan, pendidikan dan lainnya. Dan, semuanya dijual melalui mataharimall.com.


Selain barangnya komplit, situs e-comerce milik Lippo ini juga memilih strategi penjualan online to offline (O to O). Penjualan ini memungkinkan satu produk atau beberapa produk yang dijual melalui online dan barangnya bisa diambil di tokonya secara offline, atau sebaliknya. Jadi sebenarnya ini saling melengkapi.

"Jika dilakukan dengan tepat, maka strategi ini bisa memberikan pemasukan yang lebih besar berkali-kali lipat," tandas Hadi. Dia mencontohkan, ada dua perusahaan melakukan strategi O to O di Amerika Serikat. Jika hanya online, maka customer hanya akan belanja di online. Sebaliknya, jika hanya ada offline, maka customer hanya akan belanja di offline.

Tapi, jika ada keduanya, customer akan terpancing untuk belanja di online dan offline. Hal ini yang ingin diadopsi perseroan. Nah, strategi ini hanya bisa berjalan efektif jika layanan tersebut sudah memiliki basis network atau jaringan bisnis yang besar. Kebetulan, Lippo Group juga memilikinya.

"Jadi, dari sewaktu launching, kami sudah komplit," tandas Hadi.

Sejatinya, soft launching situs ini sudah dilakukan sejak tiga bulan yang lalu. Tapi, peluncuran resminya baru dilakukan sekarang ini lantaran manajemen butuh persiapan. Manajemen bilang, satu indikator yang paling mudah terlihat adalah awareness pelanggan Matahari yang mencapai 98%. Sehingga, saat diluncurkan, peminatnya pasti membludak. Jadi, selama waktu tersebut semuanya dipersiapkan dengan matang.

Selama soft launching tersebut, respon pasarnya terbilang oke. Selama waktu relatif singkat itu, perusahaan sudah memiliki 180.000 produk, sebanyak 200.000 pelanggan, dan melibatkan lebih dari 1.200 sellers (tenant). Sayang, Hadi enggan merinci target ke depannya.

"Yang bisa saya sampaikan, saya sebelumnya juga pernah di eCommerce, bahkan dua kali di eCommerce. Disini (mataharimall.com) growth-nya sangat pesat. Sebulan diperkenalkan ke publik, growth-nya sudah seperti eCommerce lain dalam dua tahun," tutur Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri