Ini pemicu laba bersih INDR naik 41%



JAKARTA. Semester I 2013, PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) membukukan pendapatan US$374,26 juta. Angka ini turun 5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$396,82 juta. Pendapatan emiten pembuat benang polyester ini memang mengalami penurunan. Tapi, laba bersih perusahaan justru naik 41% menjadi US$1,09 juta dari sebelumnya US$779,77 ribu. "Itu karena bahan baku untuk membuat benang polyester turun," jelas V.S Baldwa, Direktur INDR, saat kegiatan public expose kinerja INDR, Jumat (16/8). Menurutnya, lanjut Baldwa, selama semester I tahun lalu manajemen harus mengeluarkan duit sebesar US$285,66 juta. Tapi, semester I tahun ini INDR mengeluarkan duit yang lebih kecil, yaitu senilai US$258,49 juta. Dengan kata lain, harga bahan baku yang digunakan INDR semester I tahun ini lebih kecil 10%. Nah, dengan penurunan harga bahan baku ini maka beban pokok penjualan INDR turun 7% menjadi US$348,33 juta. Bandingkan dengan beban pokok penjualan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$374,55 juta. Jika dijadikan bentuk persentase, maka penurunan beban pokok penjualan INDR akan lebih terlihat. Beban pokok penjualan INDR semester I tahun ini dan semester I tahun lalu masing-masing sebesar 93% dan 94% dari pendapatan. "Perlambatan ekonomi global, kan, membuat semua harga komoditas, tak terkecuali minyak, ikut turun. Harga minyak turun maka harga bahan kimia (untuk membuat benang polyester) juga turun. Makanya laba bersih kami bisa naik," jelas Baldwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: