JAKARTA. Moleknya pasar obligasi memicu kenaikan dana kelolaan industri reksadana sepanjang tahun ini. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksadana naik Rp 53,96 triliun menjadi Rp 324,80 triliun per 2 September 2016 dari akhir tahun lalu hanya Rp 270,84 triliun. Head of Research PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengatakan, menariknya prospek pasar obligasi dipicu prediksi membaiknya pertumbuhan ekonomi pada awal tahun, serta adanya kabar potensi kenaikan rating oleh S&P pada semester I 2016. Selain itu, pasar meyakini outlook penurunan suku bunga acuan akan berdampak positif terhadap kenaikan harga surat utang. "Sudah terbukti di mana Bank Indonesia pada tahun ini telah melakukan penurunan BI Rate dari 7,5% di akhir 2015 menjadi 6,5% di Juli 2015 yang kemudian diikuti dengan implementasi 7 days reverse repo," tutur Edbert, Jakarta, Selasa (6/9).
Ini pemicu lonjakan dana kelolaan reksadana
JAKARTA. Moleknya pasar obligasi memicu kenaikan dana kelolaan industri reksadana sepanjang tahun ini. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksadana naik Rp 53,96 triliun menjadi Rp 324,80 triliun per 2 September 2016 dari akhir tahun lalu hanya Rp 270,84 triliun. Head of Research PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengatakan, menariknya prospek pasar obligasi dipicu prediksi membaiknya pertumbuhan ekonomi pada awal tahun, serta adanya kabar potensi kenaikan rating oleh S&P pada semester I 2016. Selain itu, pasar meyakini outlook penurunan suku bunga acuan akan berdampak positif terhadap kenaikan harga surat utang. "Sudah terbukti di mana Bank Indonesia pada tahun ini telah melakukan penurunan BI Rate dari 7,5% di akhir 2015 menjadi 6,5% di Juli 2015 yang kemudian diikuti dengan implementasi 7 days reverse repo," tutur Edbert, Jakarta, Selasa (6/9).