JAKARTA. Langkah PT Graha Layar Prima Tbk (GLP) melantai di bursa saham masih dipertanyakan. Nilai ekuitas yang minus dalam lima tahun terakhir dan derita kerugian membuat prospek Initial Public Offering (IPO) ini kurang baik. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities mengatakan, secara fundamental, persaingan industri bioskop semakin ketat. Apalagi, ada beberapa pemain baru yang akan masuk di bisnis ini. Menilik laporan keuangan GLP, per 30 September 2013, perusahaan masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 3,73 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, pemilik jaringan bioskop Blitz Megaplex ini merugi Rp 194,29 miliar.
Ini pendapat analis soal IPO Blitz
JAKARTA. Langkah PT Graha Layar Prima Tbk (GLP) melantai di bursa saham masih dipertanyakan. Nilai ekuitas yang minus dalam lima tahun terakhir dan derita kerugian membuat prospek Initial Public Offering (IPO) ini kurang baik. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities mengatakan, secara fundamental, persaingan industri bioskop semakin ketat. Apalagi, ada beberapa pemain baru yang akan masuk di bisnis ini. Menilik laporan keuangan GLP, per 30 September 2013, perusahaan masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 3,73 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, pemilik jaringan bioskop Blitz Megaplex ini merugi Rp 194,29 miliar.