Ini proyeksi analis tentang bursa hari ini



JAKARTA. Rilis data ekonomi yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin, Senin, (2/9) menambah beban Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Adanya kenaikan defisit perdagangan bulan Juli membuat indeks tertekan sampai penutupan sesi II.

Bagaimana tidak, BPS mencatat, defisit perdagangan bulan Juli mencapai US$2,3 miliar atau naik jika dibandingkan bulan sebelumnya yang baru mencapai US$850 juta. Defisit inilah yang membuat IHSG kemarin terdepak ke level 4.101,23.

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, menilai, sentimen defisit perdagangan itu diproyeksikan masih menekan IHSG hingga hari ini. "Namun, jika melihat bursa regional dan Eropa mayoritas bagus. Jadi, ini memang karena sentimen internal," imbuhnya, Selasa (3/9).


IHSG hari ini, lanjut Reza, akan berada di kisaran support 3.995-4.075 dan resistance 4.158-4.217. Sementara saham-saham yang bisa menjadi pertimbangan adalah; CTRA, SMGR, CMNP, dan AKRA.

"Kondisi perdagangan memang berpotensi mengalami pelemahan lanjutan. Tapi, semoga pelemahannya terbatas dengan adanya imbas positif dari laju bursa saham global," tandas Reza.

David Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital memiliki proyeksi senada. Menurutnya, tekanan atas IHSG juga kian besar, mengingat IMF telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi Indonesia belum lama ini.

"Hal ini tentunya membuat prospek pertumbuhan laba emiten sektoral terutama yang sensitif dengan inflasi dan tingkat suku bunga menjadi terpangkas," ujar David.

Nah, dengan minimnya sentimen positif ini, David memperkirakan, IHSG bergerak pada level support 3.950-4060 dan resistance 4.160-4.200. Sementara beberapa saham yang bisa menjadi pilihan buy on weakness (BoW) adalah PGAS, ADRO, BBNI  ASRI, dan SMGR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri