JAKARTA. Ilham Akbar Habibie, putra sulung Mantan Presiden Indonesia B.J. Habibie mengomentari rencana penjualan Merpati Air Lines. Ilham menyatakan, dirinya tidak berminat terjun di bisnis maskapai penerbangan, termasuk membeli Merpati Airlines. Apalagi, maskapai pelat merah ini memiliki utang yang sangat besar. Karena itu, Ilham menyarankan agar utang Merpati yang lebih dari Rp 6 triliun tersebut harus diselesaikan pemerintah sebagai pemilik dari maskapai tersebut. "Itu persoalan pemerintah saya kira. Dari total utang tersebut, Rp 2,3 triliun adalah utang pesawat dari China. Pemerintah sebagai pemilik harus bisa memutuskan sendiri, mau diapakan Merpati," jelas Ilham saat diminta komentarnya tentang Merpati, Selasa (16/7). Ilham juga tampak ragu dengan rencana pemerintah menawarkan Merpati kepada investor akan berhasil. Dia yakin, tidak akan ada investor yang mau dengan utang perusahaan yang begitu banyak. "Realistis gak, untuk menawarkan dengan keadaan seperti itu. Common sense saja," jelas Ilham yang juga Pemilik PT Ilthabi Rekatama. Ilham enggan berkomentar banyak saat ditanya solusi terbaik apa yang dapat diberikan kepada maskapai pelat merah tersebut. "Saya tidak dalam posisi memberi solusi. Saya kira banyak sekali bisa berteori, tetapi tidak deh," ucap Ilham. Sebelumnya pada pekan lalu, Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengutarakan pihaknya akan menawarkan Merpati ke investor dalam dua bulan ke depan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini pendapat Ilham Habibie soal penjualan Merpati
JAKARTA. Ilham Akbar Habibie, putra sulung Mantan Presiden Indonesia B.J. Habibie mengomentari rencana penjualan Merpati Air Lines. Ilham menyatakan, dirinya tidak berminat terjun di bisnis maskapai penerbangan, termasuk membeli Merpati Airlines. Apalagi, maskapai pelat merah ini memiliki utang yang sangat besar. Karena itu, Ilham menyarankan agar utang Merpati yang lebih dari Rp 6 triliun tersebut harus diselesaikan pemerintah sebagai pemilik dari maskapai tersebut. "Itu persoalan pemerintah saya kira. Dari total utang tersebut, Rp 2,3 triliun adalah utang pesawat dari China. Pemerintah sebagai pemilik harus bisa memutuskan sendiri, mau diapakan Merpati," jelas Ilham saat diminta komentarnya tentang Merpati, Selasa (16/7). Ilham juga tampak ragu dengan rencana pemerintah menawarkan Merpati kepada investor akan berhasil. Dia yakin, tidak akan ada investor yang mau dengan utang perusahaan yang begitu banyak. "Realistis gak, untuk menawarkan dengan keadaan seperti itu. Common sense saja," jelas Ilham yang juga Pemilik PT Ilthabi Rekatama. Ilham enggan berkomentar banyak saat ditanya solusi terbaik apa yang dapat diberikan kepada maskapai pelat merah tersebut. "Saya tidak dalam posisi memberi solusi. Saya kira banyak sekali bisa berteori, tetapi tidak deh," ucap Ilham. Sebelumnya pada pekan lalu, Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengutarakan pihaknya akan menawarkan Merpati ke investor dalam dua bulan ke depan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News