KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (
TOWR) mencetak kinerja moncer, di mana penjualan naik
double digit sepanjang tahun 2022. Kenaikan tersebut didorong oleh kontribusi jaringan fiber optik TOWR. Melansir laporan keuangan per Desember 2022, TOWR membukukan pendapatan sebesar Rp 11,03 triliun. Capaian itu meningkat 27,79% secara tahunan atau
Year on Year (YoY) dari Rp 8,63 triliun. Dari sisi
bottom line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias TOWR mencapai Rp 3,44 triliun. Capaian itu naik 0,42% secara tahunan dari Rp 3,42 triliun.
Sepanjang 2022 TOWR telah memiliki 29.794 menara. Jumlah tersebut tumbuh 1.096 menara. Sementara, jumlah tenant atau penyewa masih tetap di 53.967 tenant. Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Group, Aming Santoso menjelaskan hal tersebut menyebabkan
tenancy ratio TOWR mengalami penurunan 1,81 kali di 2022 dari 1,88x pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Pendapatan Melesat, Sarana Menara Nusantara (TOWR) Cetak Laba Bersih Rp 3,44 Triliun "Pencapaian jumlah penyewa yang sama menunjukkan dampak rasionalisasi jaringan Indosat Ooredoo Hutchison mengikuti merger Indosat dan Hutchison 3 Indonesia," jelas dia, Senin (27/3). Jaringan fiber optik dari segmen Fiber-to-The Tower (FTTT) tercatat meningkat 112% selama tahun 2022 mencapai 149.811 kilometer (km) dengan tingkat utilisasi 169% atau naik dari 70.465 km. Aming bilang kenaikan pada
traffic data domestik menjadikan operator telekomunikasi bergerak cepat untuk meningkatkan kapasitas jaringan menggunakan fiber optik. "Kami telah memulai ekspansi ke dalam infrastruktur FTTH sebagai penggerak pertumbuhan baru dan harapan adanya ekspansi yang signifikan di 2023," ucap Aming.
Kemudian segmen konektivitas termasuk di dalamnya
wireless atau
wireline dan bisnis
very small aperture terminal (VAST) meningkat 13,7% YoY dari 9.283 aktivasi menjadi 10.560 aktivasi di 2022. Adapun aset TOWR hingga akhir 2022 mencapai Rp 65,62 triliun, turun 0,30% dari Rp 65,82 triliun. Ekuitas TOWR meningkat 19,65% YoY menjadi Rp 14,43 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari