Ini pendorong kenaikan pendapatan Indo Tambangraya (ITMG) sebesar 18,34% di 2018 lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk mencatatkan kinerja yang ciamik. Emiten berkode saham ITMG, yang merupakan anggota indeks Kompas100 ini mencatatkan pendapatan sebesar US$ 2 miliar, naik 18,34% dari pendapatan pada periode yang sama tahun 2017 sebanyak US$ 1,69 miliar.

Pendapatan ini diperoleh dari penjualan batubara ke pihak ketiga sebesar US$ 1,83 miliar, kemudian penjualan batubara dari pihak berelasi sebesar US$ 68,86 juta.

Seiring dengan bertumbuhnya pendapatan, beban pendapatan mereka juga naik sebesar 20,33% menjadi US$ 1,42 miliar, padahal pada periode yang sama tahun 2017 mereka hanya mencatatkan beban pendapatan sebesar US$ 1,18 miliar.


Sehingga, laba kotor mereka tercatat sebesar US$ 583,96 juta naik sebesar 15,53% ketimbang laba bruto pada periode yang sama tahun 2017 yaitu US$ 505,44 juta. Alhasil mereka mendapatkan laba bersih sepanjang 2018 sebesar US$ 261,95 juta naik 3,70% ketimbang laba bersih pada 2017 sebesar US$ 252,60 juta.

Yulius Gozali, Direktur Hubungan Investor menyampaikan kenaikan pendapatan ini dipengaruhi adanya harga batubara yang merangkak naik pada tahun lalu.

“Harga jual batu bara yang naik dari US$ 73 per ton pada 2017 menjadi US$ 81 per ton pada tahun lalu,” katanya pada Kontan.co.id, Jumat (22/3).

Selain itu, sambungnya, volume penjualan batubara juga mengalami peningkatan dari 23,1 juta ton pada tahun 2017 menjadi 23,5 juta ton pada tahun 2018.

Sementara untuk tahun ini, mereka belum memasang target pendapatan lantaran adanya fluktuasi harga batubara beberapa bulan terakhir. 

“Pendapatan dan laba bersih tentu bergantung pada harga batubara yang berfluktuasi, sehingga angkanya tidak dapat dipastikan,” ungkapnya. Oleh karena itu, sekarang ITMG lebih fokus untuk meningkatkan target volume produksi dan penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi