JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi November 2016 sebesar 0,47%. Angka inflasi tersebut lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,14% dan lebih tinggi dari inflasi November 2015 yang tercatat sebesar 0,21%. Dengan perkembangan tersebut inflasi tahun kalender Januari-November 2016 sebesar 2,59% dan inflasi tahunan November 2016 sebesar 3,58%. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, kenaikan bahan pangan menjadi penyebab kenaikan inflasi pada bulan November ini.
- Cabai merah, bobot 0,92%, andil 0,16%, harga rata-rata naik 21,2%
- Bawang merah, bobot 0,7%, andil 0,10%, harga rata-rata naik 16,21%
- Cabai rawit, bobot 0,19%, andil 0,05%, harga rata-rata harga naik 29,7%
- Tomat sayur, bobot 0,22%, andil 0,04%, harga rata-rata naik 19,52%
- Tarif pulsa, bobot 1,86%, adnil 0,02%, harga rata-rata naik 1,11%
- Telur ayam ras, bobot 0,64%, andilnya -0,02%, harga rata-rata turun 2,4%
- Beras, bobot 3,81%, andil 0,01%, harga rata-rata naik 0,24%
- Bensin, bobot 3,29%, andil 0,01%, harga rata-rata naik 0,18%
- Kenaikan harga rokok kretek filter
- Kenaikan biaya kontrak rumah
- Kenaikan biaya sewa rumah
- Emas, bobot 1,25%, harga rata-rata turun 0,58%
- Tarif angkutan udara ,bobot 0,09%, harga rata-rata turun 0,08%