Ini pengelola dana berpenghasilan terbesar sejagat



JAKARTA. Forbes menyusun daftar 25 manajer hedge fund dengan penghasilan tertinggi tahun 2016. Tempat pertama diduduki ahli matematika dan pendiri Renaissance Technologies, James Simons dengan pendapatan US$ 1,5 miliar.

Bisnis pengelolaan dana (hedge fund) memang bakal terus berkembang seiring peningkatan kekayaan masyarakat dunia. Para manajer hedge fund andal pun sukses meraup pendapatan hingga miliaran dollar, berkat kelihaian mereka mengelola dana publik.

Baru-baru ini, Forbes melansir 25 top manajer hedge fund dunia berpenghasilan tertinggi sepanjang tahun 2016. Dari 25 orang itu, nama James Simons dan Michael Platt berada diurutan pertama dan kedua, dengan masing-masing pendapatan senilai US$ 1,5 miliar, atau setara Rp 20,02 triliun (kurs US$1=Rp 13.350) di tahun 2016.


Sekilas mengenai sosok Simons. Dia adalah chairman Renaissance Technologies, perusahaan pengelola dana ia dirikan. Dana kelolaan Renaissance saat ini tak kurang dari US$ 36 miliar. Salah satu dana kelolaan Renaissance yang dibungkus dalam Renaissance Institutional Equities Fund tahun lalu mencetak pertumbuhan kinerja 21,5%, dengan total aset senilai US$ 15 miliar.

Berdasarkan catatan Forbes, saat ini total kekayaan Simons mencapai US$ 18 miliar. Dengan kekayaan sebanyak itu, Simons masuk peringkat ke-50 orang paling tajir di planet bumi.

Financial Times menjuluki Simons sebagai "the world's smartest billionaire". Simons merupakan pakar matematika, yang menerapkan keilmuannya dalam mengelola investasi.

Salah satu wadah investasi yang dikelolanya adalah Medallion Fund. Portofolio Medallion dalam 28 tahun terakhir telah menghasilkan keuntungan sebanyak US$ 55 miliar. Bloomberg mencatat jumlah keuntungan itu lebih tinggi US$ 10 miliar dari pengelolaan dana oleh manajer hedge fund kelas berat lain semisal George Soros.

Secara total, penghasilan 25 manajer hedge fund yang dirilis Forbes bernilai US$ 10,9 miliar. Namun jumlah ini masih lebih rendah dari total penghasilan 25 manajer hedge fund tahun 2015 senilai US$ 12 miliar. Hal ini salah satunya karena banyak manajer top kemudian fokus mengurus kekayaan pribadinya sendiri.

Editor: Adi Wikanto