KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) Suprajarto sebelumnya membantah menerima pinjaman US$ 700 juta dari 29 lembaga keuangan global. Hal berbeda justru diungkapkan Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo. Ia bilang sejatinya, BRI memang menerima fasilitas pinjaman tersebut, namun seluruh nilai telah dicairkan pada akhir 2018 lalu. “Kami sudah
withdraw seluruhnya di 2018. Sudah selesai. Mungkin oleh bank-bank sindikasi di
sell down pada 2019. Tahun ini sendiri tidak ada transaksi,” kata Haru kepada Kontan.co.id, Selasa (26/3).
Haru melanjutkan, ada beberapa tujuan dari fasilitas pinjaman tersebut. Misalnya, digunakan untuk ekspansi kredit, membayarkan kewajiban BRI yang sudah jatuh tempo. “Dan untuk
reprofiling struktur liabilities serta meningkatkan
net stable funding ratio kami,” lanjutnya. Mengutip Bloomberg, dari pinjaman tersebut, BRI mendapatkan tiga fasilitas pinjaman dengan perincian, Tranche A senilai US$ 200 juta dengan jangka waktu pinjaman 359 hari, Tranche B senilai US$ 235 juta dengan waktu 3 tahun dan Tranche C senilai US$ 265 juta berjangka waktu empat tahun. Sumber Bloomberg yang mengetahui proses transaksi namun enggan diungkap identitasnya menyatakan perjanjian pinjaman ini telah ditandatangani para pihak pada 22 Maret 2019 lalu. Dari laporan Bloomberg, tercatat ada 29 lembaga keuangan global yang ikut dalam sindikasi ini.
Nah, pernyataan Haru bahwa ada peminjam yang menjual piutangnya tepat. Sebab, dalam laporan keuangan 2018 BRI, tercatat hanya ada 13 peminjam, sementara total nilai pinjamannya sama. Pinjaman senilai US$ 700 juta yang dicatat di Laporan sebagai Pinjaman Sindikasi Club Loan ini pun, sejatinya lanjutan dari pinjaman serupa yang diterima BRI pada 2015 senilai total US$ 550 juta. Pun ada tiga fasilitas yang diberikan: Tranche A senilai US$ 325 juta selama 3,5 tahun, Tranche B senilai US$ 155 juta selama 4 tahun, dan Tranche C senilai US$ 70 juta selama 5 tahun. Sebelumnya pada 2014, pinjaman serupa dengan tajuk Sindikasi Club Deals juga didapatkan BRI. Dengan total nilai US$ 370 juta, ada dua fasilitas yang diberikan, Tranche A senilai US$ 320 juta, dan Tranche B senilai US$ 50 juta. Seluruh pinjaman ini berjangka waktu selama tiga tahun, atau jatuh tempo pada September 2017. Sementara dalam Laporan, BRI menyatakan telah membayar lunas seluruh pinjaman tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati