Ini penjelasan Jasa Marga soal divestasi saham anak usaha



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melakukan berbagai strategi alternatif pendanaan baik yang bersifat utang maupun ekuitas untuk mendukung ekspansi.

Jasa Marga memiliki konsesi jalan tol sepanjang 1.527 kilometer yang ditargetkan dapat beroperasi penuh hingga 4-5 tahun mendatang. Sehingga, alternatif pendanaan gencar dilakukan untuk tetap menjaga struktur permodalan.

Rinciannya, tahun ini emiten itu telah menerbitkan reksadana penyertaan terbatas (RDPT) dengan plafon Rp 3 triliun secara bertahap untuk periode 5 tahun. Untuk tahap I, telah dilaksanakan di Juli 2018. Pada tahap pertama ini, Jasa Marga meraup dana Rp 1,4 triliun.


"Perseroan melakukan divestasi sebesar 20% atas saham yang dimiliki di PT Jasamarga Semarang Batang, PT Jasamarga Solo Ngawi dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri," kata M Agus Setiawan, Sekretaris Perusahaan JSMR dakam keterbukaan informasi, Rabu (12/9).

Selain itu, JSMR mendivestasi seluruh kepemilikan pada PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) sebesar 19,05%. Ke depan, skema pendanaan ini dapat menjadi alternatif pendanaan Jasa Marga, sehingga memiliki fleksibilitas pembiayaan.

Dalam jawaban atas permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia, Jasa Marga mengungkapkan, tengah mengembangkan Kawasan Toll Corridor Development (TCD) di sekitar ruas jalan tol milik Jasa Marga untuk mendukung strategi di bidang pengembangan usaha lain dan meningkatkan profitabilitas.

"Secara konsolidasi, penjualan saham yang dilakukan perseroan baik terhadap anak perusahaan maupun entitas anak di bawah 20%, akan membantu menjaga kesehatan kondisi keuangan," ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati