KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menegaskan, interpretasi terhadap anggaran riset di BRIN hanya Rp 272 miliar merupakan hal yang salah. Menurutnya, anggaran tersebut hanya dialokasikan untuk bahan riset yang didistribusikan langsung ke pusat riset. “Anggaran yang langsung diterima oleh Pusat Riset memang tidak besar, hanya sekitar Rp 272 miliar, tapi jangan lupa, anggaran itu hanya untuk beli bahan riset, tidak untuk yang lain seperti raker, rakor, gaji pegawai, bayar listrik dan lainnya,” jelas Handoko dalam keterangan tertulis, Senin (7/2). Menurutnya, saat ini banyak anggapan mengenai anggaran riset yang menjadi turun, mengingat sebelumnya anggaran yang diterima oleh lembaga riset itu hanya untuk riset. Nyatanya di dalam anggaran tersebut terdapat banyak komponen seperti gaji pegawai, biaya operasional, dan lainnya.
Ini Penjelasan Kepala BRIN Perihal Anggaran Riset Rp 272 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menegaskan, interpretasi terhadap anggaran riset di BRIN hanya Rp 272 miliar merupakan hal yang salah. Menurutnya, anggaran tersebut hanya dialokasikan untuk bahan riset yang didistribusikan langsung ke pusat riset. “Anggaran yang langsung diterima oleh Pusat Riset memang tidak besar, hanya sekitar Rp 272 miliar, tapi jangan lupa, anggaran itu hanya untuk beli bahan riset, tidak untuk yang lain seperti raker, rakor, gaji pegawai, bayar listrik dan lainnya,” jelas Handoko dalam keterangan tertulis, Senin (7/2). Menurutnya, saat ini banyak anggapan mengenai anggaran riset yang menjadi turun, mengingat sebelumnya anggaran yang diterima oleh lembaga riset itu hanya untuk riset. Nyatanya di dalam anggaran tersebut terdapat banyak komponen seperti gaji pegawai, biaya operasional, dan lainnya.