KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kohlberg Kravis Robert & Co (KKR), perusahaan investasi global yang juga pemegang saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) menyatakan telah memberikan suara (melalui mekanisme voting), pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) AISA yang digelar Jumat (27/7) untuk memberhentikan seluruh anggota direksi perusahaan. Langkah ini dilakukan lantaran KKR sebagai pemegang saham AISA ingin memperbaiki corporate governance perusahaan. Jaka Prasetya, anggota sekaligus pewakilan KKR di Dewan Komisaris AISA menjelaskan, sebagai pemegang saham KKR berperan menerapkan good corporate government di dalam AISA. "Dengan tujuan sebaik-baiknya untuk perusahaan, karyawannya serta para pemegang kepentingan. Kami tetap optimistis akan Indonesia sebagai negara tujuan investasi dan yakin terhadap integritas sistem hukumnya," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id Minggu (29/7). Menurutnya, KKR menggelar diskusi dengan Dewan Komisaris untuk membahas pembentukan kembali kepemimpinan yang kuat serta corporate governance perusahaan yang baik. "Tidak ada dan tidak pernah ada niat kami untuk mengambil alih perusahaan, tetapi tujuan kami adalah untuk menanamkan corporate governance yang baik serta pengelolaan yang tepat untuk perusahaan," imbuh Jaka.
Ini penjelasan KKR terkait pencopotan direksi AISA
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kohlberg Kravis Robert & Co (KKR), perusahaan investasi global yang juga pemegang saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) menyatakan telah memberikan suara (melalui mekanisme voting), pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) AISA yang digelar Jumat (27/7) untuk memberhentikan seluruh anggota direksi perusahaan. Langkah ini dilakukan lantaran KKR sebagai pemegang saham AISA ingin memperbaiki corporate governance perusahaan. Jaka Prasetya, anggota sekaligus pewakilan KKR di Dewan Komisaris AISA menjelaskan, sebagai pemegang saham KKR berperan menerapkan good corporate government di dalam AISA. "Dengan tujuan sebaik-baiknya untuk perusahaan, karyawannya serta para pemegang kepentingan. Kami tetap optimistis akan Indonesia sebagai negara tujuan investasi dan yakin terhadap integritas sistem hukumnya," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id Minggu (29/7). Menurutnya, KKR menggelar diskusi dengan Dewan Komisaris untuk membahas pembentukan kembali kepemimpinan yang kuat serta corporate governance perusahaan yang baik. "Tidak ada dan tidak pernah ada niat kami untuk mengambil alih perusahaan, tetapi tujuan kami adalah untuk menanamkan corporate governance yang baik serta pengelolaan yang tepat untuk perusahaan," imbuh Jaka.