Ini Pentingnya Keamanan Pangan bagi Pertumbuhan Anak



MOMSMONEY.ID - Berikut ini pentingnya keamanan pangan bagi pertumbuhan anak menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

Momen pertumbuhan si kecil tentu, jadi perhatian khusus setiap orang. Terlebih, ketika anak sudah memasuki tahap pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI).

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI dr. Yoga Devaera, Sp.A(K) mengatakan, agar pertumbuhan anak baik, orangtua perlu menjaga keamanan pangan.


Baca Juga: Daftar 7 Buah Murah Pelancar ASI, Bonus Berlimpah Nutrisi Bagi Otak Bayi

Nah, berikut lima faktor keamanan pangan yang wajib dipantau setiap orangtua:

1. Menjaga kebersihan alat makan dan higienitas orang yang menyajikan makanan

Menjaga kebersihan, kata Yoga, penting karena tanpa diketahui mikroba patogen tersebar luas di tanah air, hewan dan manusia. Mikroba bakteri ini bisa terbawa oleh pangan, serbet, dan peralatan makan si kecil.

2. Orangtua perlu memisahkan pangan mentah dari pangan matang

Pangan mentah, terutama daging sapi, daging unggas, seafood, dan cairan yang ditimbulkan dapat mengandung mikroba patogen yang dapat mencemari pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpanan.

Baca Juga: Ini Pentingnya Kehadiran Orangtua Bermain dengan Anak

3. Memasak makanan secara matang

Yoga bilang, bahan makanan yang dimasak dengan suhu internal 70 derajat Celcius dapat memberikan kepastian pangan aman untuk dikonsumsi.

Bahan baku yang benar-benar harus diperhatikan adalah daging, terutama daging cincang, daging panggang utuh, dan potongan daging besar.

4. Orangtua perlu memperhatikan kondisi makanan berada di suhu ruang yang aman

Baik itu makanan matang ataupun tidak, suhu ruang perlu pas yakni di bawah 5 derajat atau di atas 60 derajat Celcius. Hal ini, menurut Yoga, untuk memperlambat pertumbuhan mikroba itu sendiri.

5. Menggunakan air dan bahan baku yang aman kebersihannya

Yoga menegaskan, makanan anak yang tidak terjaga kebersihannya dapat memicu keterlambatan pertumbuhan, yang disebut stunting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani