JAKARTA. Diperolehnya laba pada kuartal I-2014, membuat PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) bisa mengurangi defisiensi modal. Mengutip laporan keuangan BTEL per akhir Maret 2014 defisiensi modal perseroan berkurang dari Rp 1 triliun menjadi Rp 796,74 miliar. Sepanjang Januari-Maret 2014, emiten halo-halo milik Grup Bakrie ini mencetak laba bersih Rp 210,73 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, BTEL merugi Rp 97,47 miliar. Jika menilik laporan keuangan perseroan, laba bersih ini buntut dari laba selisih kurs yang nilainya cukup signifikan. Laba kurs BTEL per akhir Maret 2014 sebesar Rp 440,11 miliar. Di kuartal I-2013, perseroan justru mencatatkan kerugian Rp 23 miliar akibat selisih kurs. Hal ini mampu menutupi penurunan pendapatan perusahaan yang mencapai 32,96%.
Ini penyebab BTEL meraih laba di kuartal I
JAKARTA. Diperolehnya laba pada kuartal I-2014, membuat PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) bisa mengurangi defisiensi modal. Mengutip laporan keuangan BTEL per akhir Maret 2014 defisiensi modal perseroan berkurang dari Rp 1 triliun menjadi Rp 796,74 miliar. Sepanjang Januari-Maret 2014, emiten halo-halo milik Grup Bakrie ini mencetak laba bersih Rp 210,73 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, BTEL merugi Rp 97,47 miliar. Jika menilik laporan keuangan perseroan, laba bersih ini buntut dari laba selisih kurs yang nilainya cukup signifikan. Laba kurs BTEL per akhir Maret 2014 sebesar Rp 440,11 miliar. Di kuartal I-2013, perseroan justru mencatatkan kerugian Rp 23 miliar akibat selisih kurs. Hal ini mampu menutupi penurunan pendapatan perusahaan yang mencapai 32,96%.