JAKARTA. Daya saing produk hortikultura berupa buah dan bawang putih lokal pantas kembali dipertanyakan. Betapa tidak, saat ini buah impor dan bawang impor dengan mudah ditemukan di pasar Indonesia termasuk di pasar tradisional sekalipun. Hasanuddin Ibrahim, Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian bilang, produk hortikultura impor yang terbilang ramai masuk Indonesia diantaranya adalah; bawang putih, apel, pir dan anggur. Produk tersebut diimpor dari China dan Selandia Baru. Hasanuddin bilang, maraknya impor terjadi karena dua alasan. Pertama, karena iklim dan daerah tanam. Kedua, karena masalah kemasan atau packaging. Khususnya untuk buah lokal yang dinilai memiliki tampilan yang kurang bagus.
Ini penyebab buah & bawang impor merajalela
JAKARTA. Daya saing produk hortikultura berupa buah dan bawang putih lokal pantas kembali dipertanyakan. Betapa tidak, saat ini buah impor dan bawang impor dengan mudah ditemukan di pasar Indonesia termasuk di pasar tradisional sekalipun. Hasanuddin Ibrahim, Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian bilang, produk hortikultura impor yang terbilang ramai masuk Indonesia diantaranya adalah; bawang putih, apel, pir dan anggur. Produk tersebut diimpor dari China dan Selandia Baru. Hasanuddin bilang, maraknya impor terjadi karena dua alasan. Pertama, karena iklim dan daerah tanam. Kedua, karena masalah kemasan atau packaging. Khususnya untuk buah lokal yang dinilai memiliki tampilan yang kurang bagus.