Ini penyebab burung terbang dalam formasi V



KONTAN.CO.ID -  Peneliti satwa liar telah lama mencoba memahami mengapa burung terbang dalam kawanan berbentuk V.  Kini, mereka menemukan jawabannya, yaitu terbang berkelompok  dalam bentuk V memberi keuntungan aerodinamis dan melindungi burung dari pemangsa.

Penelitian berjudul ”Formasi V Majemuk dalam Kawanan Burung Pantai” itu dimuat dalam jurnal eLife edisi 4 Juni 2019 yang juga dipublikasikan sciencedaily.com.  Penelitian dilakukan oleh Aaron Corcoran dan Tyson Hedrick dari Universitas Carolina Utara di Chapel Hill, Amerika Serikat.

Mereka berdua mengeksplorasi mekanisme dan manfaat dari struktur kawanan yang digunakan oleh empat jenis burung pantai yang ukurannya bervariasi, yaitu burung kedidi belang atau dunlin (Calidris alpina), burung trinil lumpur paruh panjang atau short-billed dowitcher (Limnodromus griseus), burung perandai amerika atau American avocet (Recurvirostra americana), dan burung biru laut atau marbled godwit  (Limosa fedoa).


Corcoran menjelaskan, mereka memfilmkan dan menganalisis hampir 100 jam rekaman video untuk lebih memahami mekanisme kawanan burung pantai. Mereka menemukan bahwa burung-burung itu terbang dalam bentuk formasi V majemuk yang mereka yakini memberikan keuntungan aerodinamis dan perlindungan predator.

Formasi V majemuk ini adalah campuran dari dua formasi kawanan yang paling umum. Salah satunya adalah formasi kluster, umum dengan merpati, di mana sejumlah besar burung terbang dalam tiga dimensi bergerak tanpa struktur formal.

”Struktur ini berguna untuk menghindari predator. Yang kedua adalah formasi V sederhana, yang biasa digunakan oleh angsa kanada (Branta Canadensis), yang mana sejumlah kecil burung akan berbaris dalam bentuk V dua dimensi,” papar Corcoran.

Burung sering terbang dalam kelompok mulai dari formasi V yang sangat terstruktur hingga kelompok yang longgar untuk meningkatkan efisiensi penerbangan, navigasi, atau untuk menghindari predator.

Keempat jenis burung yang diteliti dalam proyek ini hidup di lingkungan yang serupa, tetapi ukurannya sangat bervariasi, terbang dengan kecepatan yang berbeda, dan telah terpisah secara evolusioner selama 50 juta tahun. Burung-burung sebagian besar terbang bersama spesies mereka sendiri, kecuali untuk beberapa kesempatan burung biru laut dan burung trinil terbang bersama dalam kawanan campuran.

Studi ini juga menunjukkan bahwa setiap burung—terlepas dari ukuran atau spesies, atau bahkan spesies tetangganya—paling sering terbang sekitar satu kepakan sayap ke samping dan antara setengah dan satu setengah kepakan sayap burung di depannya. Struktur kawanan ini, yang berbeda dari burung-burung lain yang berkelompok seperti merpati dan jalak, disebut formasi V majemuk.

Berapa pun ukurannya, semua burung ini terbang dalam formasi yang sama. Mereka mendapatkan manfaat aerodinamis saat terbang dalam kelompok besar.

”Kami menemukan tren dalam organisasi kawanan burung yang berbeda itu. Berapa pun ukurannya, semua burung ini terbang dalam formasi yang sama. Mereka mendapatkan manfaat aerodinamis saat terbang dalam kelompok besar, membantu migrasi jarak jauh mereka,” tutur Hedrick.

Editor: Noverius Laoli