KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Dana Brata Luhur Tbk (
TEBE) moncer sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Harga batubara yang membara di sepanjang tahun ini mendorong kinerja perusahaan. TEBE mencatatkan laba bersih senilai Rp 224,58 miliar per akhir September 2022. Jumlah ini melesat 111,5% dari laba bersih yang direalisasikan TEBE pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 106,15 miliar Dus, laba bersih per saham dasar TEBE naik menjadi Rp 174,77 dari sebelumnya hanya Rp 82,61.
Kenaikan laba bersih ini diikuti oleh kenaikan pendapatan TEBE. Emiten yang bergerak di bidang jasa pengangkutan hasil tambang ini membukukan pendapatan senilai Rp 525,99 miliar, naik 81,8% dari pendapatan per September 2021 yang hanya Rp 289,35 miliar.
Baca Juga: Dana Brata Luhur (TEBE) Mengerek Target Volume Pengangkutan Secara rinci, pendapatan TEBE ditopang oleh pendapatan dari fasilitas penunjang pertambangan, yakni dari jasa pelabuhan senilai Rp 491,33 miliar. Sisanya merupakan pendapatan dari Jasa fasilitas jalan senilai Rp 43,90 juta dan pendapatan sewa senilai Rp 34,61 miliar. Secara rinci, pendapatan kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha yakni kepada PT Aero Mandiri senilai Rp 154,08 miliar atau setara 29,29% dan PT Banjar Bumi Persada senilai Rp 69,71 miliar atau setara 13,25% Direktur Dana Brata Luhur Hendy Narindra Dewantoro mengatakan, harga batubara yang tinggi masih merupakan salah satu penyebab meningkatnya
throughput TEBE. Perang antara Rusia-Ukrania jenyebabkan terjadinya peningkatan harga batubara
“TEBE sebagai penyedia jasa infrastruktur yang menunjang produsen batubara, tentu mengalami peningkatan
throughput seiring dengan meningkatnya aktivitas produsen batubara,” terang Hendy kepada Kontan.co.id, Minggu (6/11). Di sisi lain, sejumlah beban yang ditanggung TEBE meningkat. Salah satunya beban pokok penjualan yang naik 56,2% menjadi Rp 210,15 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 28,28 miliar dari sebelumnya Rp 26,04 miliar. Namun, beban bunga dan keuangan menurun 42,5% menjadi Rp 5,73 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari