Ini penyebab imbal hasil SUN berpeluang stabil hari ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diproyeksikan akan bergerak stabil pada perdagangan Selasa (23/10). Hal ini disebabkan penantian para pelaku pasar terhadap lelang SUN. Di saat yang sama, potensi pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat akan direspons minor oleh para pelaku pasar.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) turun 1 bps ke level 3,19% pada Senin malam lalu. Di sisi lain, imbal hasil US Treasury jangka panjang (30 tahun) stabil di level 3,38%. “Stabilnya imbal hasil US Treasury ditopang oleh pelemahan pasar saham AS sehingga investor memindahkan dana investasinya ke obligasi,” katanya dalam riset, hari ini.

Sementara itu, pergerakan harga minyak mentah dan gas alam dunia menahan kenaikan imbal hasil US Treasury. Harga minyak West Texas Intermediate turun 0,07% ke level US$ 69,17 per barel sedangkan harga gas alam turun 0,03% ke level US$ 3,13 per MMBtu. Penurunan harga minyak didorong oleh potensi naiknya produksi minyak Arab Saudi di tengah ketegangan hubungan antara negara tersebut dan AS pasca kematian jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi.


Dengan demikian, imbal hasil SUN kemungkinan akan bergerak stabil sepanjang perdagangan hari ini. Mikail memprediksi, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 8,77%--8,80% pada hari ini.

Adapun seri obligasi negara yang ia rekomendasikan antara lain FR0077, FR0078, FR0072, dan FR0075.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia