JAKARTA. Kinerja PT Indosat Tbk (ISAT) memerah. Tahun lalu, emiten halo-halo ini harus menelan kerugian hingga Rp 2,78 triliun. Tahun sebelumnya, ISAT masih bisa meraih untung Rp 375,1 miliar. Bayu Hanantasena, Kepala Grup Hubungan Investor dan Sekretaris Korporasi ISAT, menyebutkan, di tahun lalu, sebenarnya pendapatan ISAT tumbuh 6,4% dari Rp 22,4 triliun menjadi Rp 23,85 triliun. Ini karena kontribusi pendapatan seluler yang naik 4,8% menjadi Rp 19,37 triliun. Sedangkan, pendapatan non-seluler meningkat 14% menjadi Rp 4,48 triliun. Jumlah pelanggan seluler ISAT pun juga bertambah 1,9% menjadi 59,6 juta pelanggan dari sebelumnya 58,5 juta pelanggan. Begitu juga dengan average revenue per unit (ARPU) yang meningkat 1,8% menjadi Rp 27.600. Sementara, penggunaan pulsa pelanggan per menit juga naik 4,6% menjadi Rp 133 dari sebelumnya Rp 127 per menit.
Ini penyebab ISAT merugi Rp 2,8 triliun
JAKARTA. Kinerja PT Indosat Tbk (ISAT) memerah. Tahun lalu, emiten halo-halo ini harus menelan kerugian hingga Rp 2,78 triliun. Tahun sebelumnya, ISAT masih bisa meraih untung Rp 375,1 miliar. Bayu Hanantasena, Kepala Grup Hubungan Investor dan Sekretaris Korporasi ISAT, menyebutkan, di tahun lalu, sebenarnya pendapatan ISAT tumbuh 6,4% dari Rp 22,4 triliun menjadi Rp 23,85 triliun. Ini karena kontribusi pendapatan seluler yang naik 4,8% menjadi Rp 19,37 triliun. Sedangkan, pendapatan non-seluler meningkat 14% menjadi Rp 4,48 triliun. Jumlah pelanggan seluler ISAT pun juga bertambah 1,9% menjadi 59,6 juta pelanggan dari sebelumnya 58,5 juta pelanggan. Begitu juga dengan average revenue per unit (ARPU) yang meningkat 1,8% menjadi Rp 27.600. Sementara, penggunaan pulsa pelanggan per menit juga naik 4,6% menjadi Rp 133 dari sebelumnya Rp 127 per menit.