Ini penyebab kenaikan kinerja reksadana pendapatan tetap sepanjang Februari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar obligasi Indonesia yang tergolong positif mampu mendorong peningkatan kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap.

Mengutip data Infovesta Utama, kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap yang mengacu pada Infovesta Fixed Income Fund Index tumbuh rata-rata 1,43% month on month (mom) di Februari lalu.

Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo berpendapat, kinerja reksadana pendapatan tetap sangat terbantu oleh kenaikan harga Surat Utang Negara (SUN) yang cukup signifikan.


Jika ditelusuri, kenaikan harga SUN tak lepas dari turunnya yield hingga ke level 7,81% untuk tenor 10 tahun hingga hari ini. Padahal, pertengahan Februari yield SUN masih bertengger di area 8%. “Banyak investor asing yang masuk ke pasar obligasi sehingga harga SUN meningkat,” terangnya, Jumat (1/3).

Selain itu, kenaikan harga SUN jelas menguntungkan bagi reksadana pendapatan tetap yang banyak menggunakan instrumen tersebut sebagai aset dasarnya.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memperkirakan, kinerja rata-ratanya dapat kembali meningkat hingga di kisaran 6%-7% pada akhir 2019.

“Reksadana pendapatan tetap bahkan bisa melonjak sampai 8% jika penurunan suku bunga acuan benar-benar terwujud di tahun ini,” ungkap dia, hari ini.

Senada, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menyampaikan, tren positif masih akan dirasakan oleh reksadana pendapatan tetap dalam beberapa waktu ke depan. Semakin dekat waktu penurunan suku bunga acuan, harga SUN diyakini akan terus mengalami reli. Kinerja reksadana pendapatan tetap pun akan diuntungkan oleh sentimen tersebut.

“Kami memperkirakan yield SUN 10 tahun bisa terus berada di bawah 8%. Harusnya ini bisa mendorong kinerja reksadana pendapatan tetap,” pungkas Rudiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati