Ini penyebab kenaikan pendapatan dan laba Hexindo Adiperkasa (HEXA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren penurunan kinerja emiten alat berat, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) berhasil mencatatkan kinerja yang apik. Per semester pertama yang berakhir 30 September 2019, HEXA membukukan pendapatan sebesar US$ 220,35 juta atau naik sekitar 15%.

Kenaikan pendapatan ini akhirnya berimbas pada kenaikan bottom line atau laba bersih HEXA. Per 30 September 2019, HEXA berhasil meraup laba bersih sebesar US$ 23,23 juta. Pencapaian ini melejit 93,5%, dimana pada periode yang sama tahun lalu HEXA hanya berhasil mengumpulkan laba bersih senilai US$ 12 juta.

Baca Juga: Saham Emiten Alat Berat Terjegal Harga Batubara, Ini Rekomendasi untuk UNTR dan HEXA


Meski demikian, beberapa pos beban HEXA terpantau naik. Beban pokok pendapatan naik 9,45% menjadi US$ 166,64 juta. Beban penjualan naik 17,3% menjadi US$ 14,24 juta. Sementara itu, beban umum dan administrasi juga ikut naik menjadi US$ 8,3 juta.

Akan tetapi, kenaikan beban-beban ini tidak dapat membendung kinerja HEXA yang pada akhirnya meraup laba bersih senilai US$ US$ 23,23 juta.

Direktur Utama Hexindo Adiperkasa, Djonggi T. Gultom mengungkapkan, naiknya kinerja HEXA pada periode semester pertama ini tidak lepas dari naiknya permintaan kontrak dari sektor tambang, baik itu batubara maupun non batubara.

Baca Juga: Bidik kenaikan pendapatan 36%, Hexindo mengerek harga jual

Yang pertama adalah adanya delivery alat giant excavator di tahun ini sampai dengan akhir Desember. Ini berasal dari kontrak penjualan Agustus 2018 untuk pertambangan komoditas batubara.

Selain itu, ada pula permintaan kontrak dari pemeliharaan di sektor tambang batubara. “Adanya permintaan kontrak maintenance di sektor pertambangan batubara,” terang Djonggi kepada Kontan.co.id, Senin (11/11).

Tidak hanya tambang batubara, pundi-pundi pendapatan HEXA juga datang dari pertambangan komoditas lain, yakni emas dan nikel. Kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu, Djonggi mengatakan HEXA telah berhasil menjual 935 unit pada periode tahun fiskal April – September 2019 atau untuk periode semester I. Ada pun HEXA menargetkan dapat menjual sekitar 1.916 unit alat berat hingga akhir semester II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati