Ini penyebab kenapa banyak startup gagal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era yang serba digital memang tidak bisa dihindari demi memenuhi kebutuhan manusia yang serba cepat. Tapi beberapa startup yang mencoba memenuhi kebutuhan itu, banyak pula yang gagal.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyoroti beberapa faktor kegagalan start-up yang gagal. "Salah satunya karena startup itu tidak bisa menyelesaikan masalah masyarakat," kata Rudiantara pada Jumat (1/3).

Rudiantara memberi contoh bahwa semua startup yang muncul dan kini jadi konsumsi harian masyarakat dimanfaatkan karena menjadi solusi masyarakat. Go-jek dan Grab bisa jadi pilihan karena muncul di tengah-tengah masalah masyarakat terhadap opsi transportasi.


Lebih dari itu keduanya merupakan solusi ketika masyarakat membutuhkan layanan jasa antar makanan ataupun barang.

Kemudian start-up lain seperti marketplace Tokopedia, Blibli.com, Bukalapak dan lainnya memberikan opsi bagi masyarakat untuk membeli barang secara mudah. Pilihan itu sekaligus jadi solusi bagi masyarakat yang keberatan untuk membeli barang karena harus keluar rumah terlebih dahulu.

Tak hanya untuk pembeli, kata Rudiantara, adanya marketplace itu juga menolong para pengusaha kecil atau penjual untuk memasarkan produknya lewat daring. Kemudian alasan lain kenapa startup itu gagal, kata Rudiantara, karena konsep yang belum matang. "Terakhir karena ingin cepat kaya," ujarnya.

Menurut Rudiantara, di antara banyaknya start-up yang kini menghiasi layar ponsel masyarakat, jumlah itu hanya 4% dari total startup lain yang gagal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli