Ini penyebab kinerja Indopoly Swakarsa Industry (IPOL) terkontraksi di tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten plastik dan kemasan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) membukukan penjualan dan laba yang  kontraksi di sepanjang 2019. Melansir laporan keuangan IPOL di 2019, Indopoly mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 13% yoy dari US$4,85 juta di 2018 menjadi US$4,22 juta.

Seiring turunnya laba bersih, penjualan IPOL juga turun dari sebelumnya US$ 211,57 juta, menyusut  3,9% yoy menjadi US$ 203,26 juta.

Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) tetap tambah dua rumahsakit baru di tahun ini


Wakil Presiden Direktur IPOL, Jeffrey Halim menjelaskan kontraksinya penjualan Indopoly di sepanjang tahun lalu disebabkan harga jual yang turun karena harga bahan baku yang melandai.

"Namun, kalau melihat dari kuantitas penjualannya, Indopoly mencatatkan volume penjualan tumbuh 0,24% yoy menjadi 89.946 ton dari sebelumnya 89.724 ton di 2018," jelasnya dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (24/6).

Adapun kalau melihat harga bahan baku saat ini diakui Jeffrey masih stabil meskipun ada fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar yang cukup signifikan di masa pandemi Corona.

Masih mengintip laporan keuangannya di tahun lalu, Indopoly Swakarsa Industry mampu menekan beban pokok penjualan hingga 4,48% yoy menjadi US$ 162,78 juta.

Baca Juga: IPOL kucurkan US$ 1,1 juta untuk riset dan pengembangan produk baru bernilai tinggi

Di sisi lain, emiten kemasan ini mencatatkan penurunan liabilitas hingga 12,5%  menjadi US$ 114,13 juta. Adapun ekuitas Indopoly naik tipis 1,07% menjadi US$ 163,4 juta.

Total aset yang dibukukan IPOL di sepanjang tahun lalu turun 4,9% yoy dari sebelumnya US$ 292,13 juta menjadi US$ 277,54 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi