KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri pembiayaan syariah masih lesu menjelang akhir tahun 2018. Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 30 September 2018 laba industri pembiayaan syariah anjlok hingga 28% secara year on year (yoy). Tahun ini, industri pembiayaan syariah hanya mampu mencatatkan laba sebesar Rp 1,06 triliun. Padahal pada periode yang sama di tahun sebelumnya berhasil mencatatkan laba Rp 1,47 triliun. Catatan ini semakin membuktikan bahwa di tahun 2018 minat masyarakat menggunakan perusahaan pembiayaan syariah terus mengalami penurunan. Pada periode Agustus 2018 laba perusahaan pembiayaan syariah juga merosot 27,8% dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya. Tahun ini perusahaan pembiayaan syariah hanya mampu meraup laba sebesar Rp 954 miliar. Jauh menurun dibandingkan pada Agustus 2017 sebesar Rp 1,34 triliun. Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) Hafid Hadeli mengatakan perusahaan pembiayaan syariah saat ini tidak lagi menjadi pilihan utama masyarakat. “Sebelumnya perusahaan pembiayaan syariah punya kelebihan uang muka atau down payment (DP) ringan yang tidak dimiliki oleh (perusahaan pembiayaan) konvensional, tapi sekarang keduanya sama,” kata dia ketika dihubungi oleh Kontan.co.id Sabtu (24/11).
Ini penyebab kinerja industri pembiayaan syariah di tanah air lesu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri pembiayaan syariah masih lesu menjelang akhir tahun 2018. Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 30 September 2018 laba industri pembiayaan syariah anjlok hingga 28% secara year on year (yoy). Tahun ini, industri pembiayaan syariah hanya mampu mencatatkan laba sebesar Rp 1,06 triliun. Padahal pada periode yang sama di tahun sebelumnya berhasil mencatatkan laba Rp 1,47 triliun. Catatan ini semakin membuktikan bahwa di tahun 2018 minat masyarakat menggunakan perusahaan pembiayaan syariah terus mengalami penurunan. Pada periode Agustus 2018 laba perusahaan pembiayaan syariah juga merosot 27,8% dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya. Tahun ini perusahaan pembiayaan syariah hanya mampu meraup laba sebesar Rp 954 miliar. Jauh menurun dibandingkan pada Agustus 2017 sebesar Rp 1,34 triliun. Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) Hafid Hadeli mengatakan perusahaan pembiayaan syariah saat ini tidak lagi menjadi pilihan utama masyarakat. “Sebelumnya perusahaan pembiayaan syariah punya kelebihan uang muka atau down payment (DP) ringan yang tidak dimiliki oleh (perusahaan pembiayaan) konvensional, tapi sekarang keduanya sama,” kata dia ketika dihubungi oleh Kontan.co.id Sabtu (24/11).