Ini penyebab kinerja keuangan Indika Energy (INDY) turun meski performa tambang naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perusahaan tambang batubara PT Indika Energy Tbk (INDY) mengalami penurunan sepanjang tahun kemarin. Kala itu, INDY menderita kerugian bersih sebesar US$ 18,16 juta setelah di tahun sebelumnya meraih laba bersih US$ 80,06 juta.

Pendapatan INDY turut mengalami penurunan 6,08% (yoy) dari US$ 2,96 miliar di tahun 2018 menjadi US$ 2,78 miliar di tahun 2019.

Head of Corporate Communication INDY Leonardus Herwindo mengatakan, pelemahan harga batubara sangat berpengaruh terhadap hasil kinerja keuangan INDY di tahun lalu. Padahal, biaya pengeluaran perusahaan relatif stabil.


Baca Juga: 11 emiten batubara ini mengalami penurunan laba bersih di 2019, siapa paling dalam?

Dari sisi operasional, INDY melalui anak usahanya PT Kideco Jaya Agung masih bisa mencatatkan pertumbuhan volume produksi dan penjualan batubara. Di tahun 2019, Kideco memproduksi 34,3 juta ton batubara dengan volume penjualan sebesar 34,9 juta ton. Sedangkan di tahun 2018 silam, produksi dan penjualan batubara Kideco masing-masing sebesar 34 juta ton dan 34,1 juta ton.

Memasuki tahun ini, manajemen INDY yakin kinerjanya akan membaik terutama dari segi operasional. Perusahaan ini membidik produksi batubara sebanyak 30,95 juta ton sepanjang tahun 2020.

Adapun tujuan pemasaran batubara INDY masih ke beberapa negara di kawasan Asia dan Eropa. “Untuk Kideco, 85% penjualan batubara sudah ada kontraknya,” tutur Leonardus, Senin (6/4).

Indika Energy juga optimistis ancaman wabah virus corona tidak akan mempengaruhi target perusahaan di bidang penambangan batubara.

Baca Juga: Sudah terdiskon banyak, saatnya koleksi saham-saham emiten tambang batubara

Leonardus pun bilang, dalam dua bulan terakhir, tambang Kideco masih tetap memproduksi dan menjual batubara sesuai target yang ditentukan. “Dari sisi permintaan, belum terlihat adanya penurunan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari