Ini penyebab kinerja Ristia Bintang Mahkotasejati (RBMS) di kuartal I-2019 tertekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) menjelaskan ihwal performa keuangan di kuartal I yang menyusut. Pasalnya, sepanjang kuartal I tahun ini manajemen hanya mencatat pendapatan Rp 23,97 miliar.

Padahal periode yang sama tahun sebelumnya, manajemen masih mencatat pendapatan Rp 41,82 miliar. Sedangkan dari sisi bottom line, RBMS juga mencatat rugi bersih sebesar Rp 3,72 miliar padahal periode yang sama tahun lalu masih mencatat laba Rp 8,18 miliar.

"Penjualan FLPP itu praktis belum ada (di kuartal I) karena ada Permenkeu mengenai penetapan harga baru," ujar Richard R Wiriahardja, Direktur Utama RBMS di Jakarta, Rabu (29/5)


Ia menjelaskan Permenkeu baru yang mengatur harga rumah FLPP keluar pada tanggal 22 Mei 2019 lalu. Artinya, perusahaan ini baru akan membukukan penjualan rumah FLPP sesuai ketentuan tersebut di semester II mendatang.

Dengan adanya insentif fiskal berupa pembebasan PPN 10% bagi pembeli manajemen yakin mulai semester II bisa membukukan penjualan. Dirinya menargetkan di semester II bisa mengejar penjualan 600 unit rumah FLPP.

"Target tahun ini kami harapkan bisa menjual sama seperti tahun lalu 600-an unit. Itu 600 unit dikalikan saja Rp 140 juta itu penjualannya Rp 84 miliar," lanjutnya.

Di kuartal I, RBMS hanya membukukan penjualan rumah yang berkontribusi Rp 12,09 miliar. Selain itu, perusahaan juga mengantongi pendapatan dari Hotel Le Meridien, Bali mencapai Rp 11,56 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 316,37 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .