Ini penyebab kinerja semester I Champion Pacific Indonesia (IGAR) kurang maksimal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kemasan obat PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) memproyeksikan kinerja melandai pada semester I-2020. Adapun dampak pandemi virus corona jadi biang keladi utama dari kinerja loyo perusahaan. 

Presiden Direktur IGAR Antonius Muhartoyo  mengatakan, sebenarnya permintaan kemasan saat ini masih baik dan pabrik IGAR pun tetap bekerja secara penuh. Bahkan permintaan kemasan vitamin dan healt food meningkat, namun di saat yang sama, permintaan untuk kemasan farmasi malah turun. 

Sejalan dengan turunnya pasien non-covid ke rumah sakit, penjualan obat reguler pun jadi mengalami penurunan. 


Baca Juga: Kurs rupiah melemah, harga jual kemasan Champion Pacific Indonesia (IGAR) naik 7%

"Ada penurunan pendapatan dan laba di semester I 2020 nanti, tapi tidak terlalu curam. Kami masih optimistis untuk semester selanjutnya," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (4/6). 

Sebagai upaya menjaga kelangsungan usaha di tengah masa sulit ini, strategi yang sudah disiapkan IGAR adalah tetap menjaga bahan baku. Perusahaan pun optimistis perekonomian akan segera membaik. 

Adapun, adanya fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat harga bahan baku naik kira-kira 6%. Namun demikian, IGAR masih terus mengamankan bahan baku hingga akhir tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari