Ini Penyebab Kinerja Unitlink Saham Mayoritas Kontraksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unitlink mencatat kinerja kurang menggembirakan di tahun ini. Berdasarkan data Infovesta Utama terlihat, rata-rata return atau imbal hasil kontraksi 3,32% per Mei 2024.

Adapun kinerja unitlink saham tercatat paling negatif di antara jenis lain. Bahkan, mayoritas produk unitlink saham beberapa perusahaan asuransi juga terlihat kontraksi cukup dalam.

Mengenai hal itu, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menerangkan penyebab utama kinerja unitlink negatif, yakni kinerja kelas aset yang berupa saham memang mengalami penurunan signifikan.


"Terutama saham-saham big caps, khususnya perbankan, di tengah sentimen derasnya arus keluar investor asing akibat lemahnya pertumbuhan laba para emiten," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (26/6).

Fajar menilai prospek unitlink saham masih berpotensi untuk tumbuh ke depannya. Hal itu dipicu adanya peluang perpanjangan resturkturisasi kredit Covid-19 yang sudah berakhir beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Kinerja Mayoritas Produk Unitlink Saham Terkontraksi Cukup Dalam Per Mei 2024

Dia bilang jika benar terjadi, tentu berpotensi kembali mengangkat saham-saham perbankan. Selain itu, ada juga peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada akhir tahun, sehingga berpotensi mendorong kinerja pasar saham domestik dan menarik investor asing untuk masuk kembali.

"Meskipun demikian, investor tetap perlu memerhatikan faktor risiko, seperti Pemilu di Amerika Serikat, serta risiko inflasi yang berpotensi masih tinggi," kata Fajar.

Selain unitlink saham, Infovesta mencatat unitlink campuran juga tercatat terkontraksi 1,71%. Sementara itu, unitlink pendapatan tetap mencetak rata-rata imbal hasil positif per Mei 2024 sebesar 0,05%.

Begitu juga dengan unitlink berjenis pasar uang yang memberikan rata-rata imbal hasil tertinggi dibanding jenis lain, yaitu sebesar 1,29%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari