Ini penyebab kredit macet BSM meningkat



JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) masih mengalami rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) yang tinggi. Kondisi ini disebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Achmad Syamsudin, Direktur BSM, tingkat NPF BSM yang cukup tinggi di akhir kuartal III 2014 disebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Ini berdampak besar bagi perkembangan bisnis para debitur BSM. “Inilah penyebab utama mengapa NPF kami naik dibanding tahun lalu,” kata Achmad saat dihubungi KONTAN, Rabu (12/11).

Kedepan, agar BSM mampu menekan NPF agar tak semakin tinggi, telah dibentuk Direktorat Spesialisasi Aset. Unit baru ini difokuskan untuk mengontrol dan melakukan upaya penurunan NPF.


“Selain itu, kami akan melakukan perbaikan business proses, meningkatkan kemampuan SDM, pemenuhan infrastruktur, penagihan kepada nasabah non lancar. Serta memberikan kesempatan restrukturisasi bagi nasabah yang kooperatif dan mempunyai potensi untuk bangkit,” pungkas Achmad.

Berdasarkan laporan keuangan BSM per September 2014, pembiayaan yang disalurkan meningkat dari Rp 10,94 triliun per September 2013 menjadi Rp 11,12 triliun per September 2014 atau tumbuh hanya 1,64% secara year on year. Pertumbuhan ini juga diikuti meningkatnya pembiayaan macet BSM dimana NPF Gross meningkat dari 3,40% per September 2013 menjadi 6,76% per September 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan