Ini penyebab kredit macet KUR BTN mencapai 11,8%



JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) akhirnya memberikan respons terkait masalah tingginya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Seperti diketahui bahwa per Agustus 2014 kemarin, kredit macet KUR BTN mencapai 11,8%.

Eko Waluyo, Sekretaris Perusahaan BTN mengatakan, perubahan kondisi ekonomi seperti inflasi yang tinggi, dan tingkat bunga kredit yang tinggi menjadi penyebab tingginya NPL KUR BTN. “Sebab ini semua berdampak terhadap kemampuan ekonomi debitur KUR dalam membayar angsuran,” kata Eko kepada KONTAN, Senin (20/10).

Meski begitu BTN menargetkan NPL KUR di akhir tahun akan bisa dibawah 5%. Untuk melakukannya, BTN mengintensifikasikan penagihan termasuk restrukturisasi kepada debitur agar sesuai kemampuan debitur. “Untuk yang sudah macet, kami klaim kepada asuransi,” pungkas Eko.


Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tingkat NPL KUR BTN sudah menurun sedikit walaupun masih sangat tinggi. Di bulan Agustus 2013, NPL KUR BTN masih di level 12,4%.

Penurunan ini memang diikuti pertumbuhan volume penyaluran KUR BTN yang meningkat dari Rp 4,00 triliun per Agustus 2013 menjadi Rp 4,55 triliun per Agustus 2014 atau tumbuh 12,08% secara year on year (yoy).

Sedangkan debitur KUR BTN juga mengalami peningkatan dari 22.487 debitur per Agustus 2013 menjadi 25.000 debitur. Rata-rata KUR BTN yang diterima setiap debitur juga meningkat dari Rp 178,0 juta/debitur per Agustus 2013 menjadi Rp 182,1/debitur juta per Agustus 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan