Ini Penyebab Laba Akulaku Finance Indonesia Merosot 41,37% pada 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akulaku Finance Indonesia mencatatkan penurunan laba pada 2023. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Akulaku Finance mencatatkan laba pada 2023 sebesar Rp 119,63 miliar.

Realisasi laba tersebut turun 41,37%, jika dibandingkan pencapaian pada 2022 yang sebesar Rp 204,04 miliar.

Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga mengatakan, penyebab penurunan laba karena ada pengenaan pembatasan produk dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Oktober 2023.


Adapun OJK memberlakukan Pembatasan Kegiatan Usaha Tertentu (PKUT) terhadap PT Akulaku Finance Indonesia pada 5 Oktober 2023, kemudian mencabut sanksi itu pada 29 Februari 2024.

Baca Juga: Laba Akulaku Finance Indonesia Turun 41,37% pada 2023

"Untuk membalikkan keadaan pada tahun ini, kami akan melakukan akselerasi dan extensifikasi dalam pembiayaan paylater, serta pembiayaan produktif," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (2/5).

Efrinal meyakini, raihan laba perusahaan pada 2024 akan tumbuh melebihi pencapaian pada 2023.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan, Akulaku Finance membukukan jumlah pendapatan pada 2023 sebesar Rp 783,98 miliar. Nilai itu turun 40,45%, jika dibandingkan realisasi pada 2022 yang sebesar Rp 1,31 triliun.

Pembiayaan konsumen yang sebesar Rp 636,1 miliar menjadi salah satu kontributor terbesar yang menyokong pendapatan perusahaan pada 2023. Meskipun demikian, pembiayaan konsumen tercatat mengalami penurunan 23,4%, jika dibandingkan pencapaian pada 2022 yang sebesar Rp 830,39 miliar.

Sementara itu, Akulaku Finance mencatatkan jumlah aset pada 2023 senilai Rp 931,75 miliar. Nilai tersebut mengalami penurunan 19,13%, jika dibandingkan 2022 yang sebesar Rp 1,15 triliun. Adapun kas dan kas di bank senilai Rp 207,05 miliar menjadi salah satu kontributor terbesar penopang aset perusahaan pada 2023.

Akulaku Finance membukukan jumlah ekuitas pada 2023 sebesar Rp 775,6 miliar, atau naik 57,77%, jika dibandingkan posisi 2022 yang sebesar Rp 491,61 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari