JAKARTA. Bank Sinar Harapan Bali akhirnya memberikan konfirmasi atas penyebab kecilnya pertumbuhan laba bersih dan penurunan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di akhir tahun lalu."Kecilnya pertumbuhan laba bersih kami tahun lalu disebabkan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dlm meningkatkan rasio cadangan," kata I Wayan Sukarta, Direktur Utama Bank Sinar Harapan Bali, dalam pesan pendek pada KONTAN, Rabu, (2/4).Berdasarkan laporan keuangan di akhir tahun 2013, laba bersih yang diraup anak perusahaan Bank Mandiri ini mencapai Rp 15,86 miliar. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan hanya 5,94% dibanding laba bersih di akhir 2012 sebesar Rp 14,97 miliar. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) atau simpanan masyarakat di Sinar Harapan Bali turun 0,98% menjadi Rp 837,76 miliar, dan posisi tahun 2012 yang sebesar Rp 845,67 miliar. "DPK turun lebih dikarenakan perebutan dana akibat tingginya suku bunga. Sehingga berefek likuiditas ketat, ditambah BI rate naik beberapa kali sampai 7,5%," ujar Wayan.
Ini penyebab laba Bank Sinar Harapan Bali melandai
JAKARTA. Bank Sinar Harapan Bali akhirnya memberikan konfirmasi atas penyebab kecilnya pertumbuhan laba bersih dan penurunan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di akhir tahun lalu."Kecilnya pertumbuhan laba bersih kami tahun lalu disebabkan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dlm meningkatkan rasio cadangan," kata I Wayan Sukarta, Direktur Utama Bank Sinar Harapan Bali, dalam pesan pendek pada KONTAN, Rabu, (2/4).Berdasarkan laporan keuangan di akhir tahun 2013, laba bersih yang diraup anak perusahaan Bank Mandiri ini mencapai Rp 15,86 miliar. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan hanya 5,94% dibanding laba bersih di akhir 2012 sebesar Rp 14,97 miliar. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) atau simpanan masyarakat di Sinar Harapan Bali turun 0,98% menjadi Rp 837,76 miliar, dan posisi tahun 2012 yang sebesar Rp 845,67 miliar. "DPK turun lebih dikarenakan perebutan dana akibat tingginya suku bunga. Sehingga berefek likuiditas ketat, ditambah BI rate naik beberapa kali sampai 7,5%," ujar Wayan.