JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia mengumumkan laba bersih perseroan pada semester pertama 2015 mengalami kenaikan tipis 1,6% menjadi Rp 11,86 triliun. Kinerja yang tidak terlalu menggembirakan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain tingginya biaya operasi yang mencapai Rp 14,6 triliun atau mengalami kenaikan 26,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kinerja juga terhambat karena tingginya beban bunga yang mencapai Rp 13,07 triliun atau naik 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah biaya provisi yang mengalami kenaikan 25% menjadi Rp 3,86 triliun dari tahun sebelumnya. Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, adanya beberapa beban tersebut menyebabkan pendapatan bunga bersih perseroan hanya tumbuh 10,2% menjadi Rp 26,8 triliun.
Ini penyebab laba bersih BRI hanya naik tipis 1,6%
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia mengumumkan laba bersih perseroan pada semester pertama 2015 mengalami kenaikan tipis 1,6% menjadi Rp 11,86 triliun. Kinerja yang tidak terlalu menggembirakan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain tingginya biaya operasi yang mencapai Rp 14,6 triliun atau mengalami kenaikan 26,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kinerja juga terhambat karena tingginya beban bunga yang mencapai Rp 13,07 triliun atau naik 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah biaya provisi yang mengalami kenaikan 25% menjadi Rp 3,86 triliun dari tahun sebelumnya. Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, adanya beberapa beban tersebut menyebabkan pendapatan bunga bersih perseroan hanya tumbuh 10,2% menjadi Rp 26,8 triliun.