Ini penyebab laba bersih MDLN melonjak 835%



JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) mencatatkan kinerja yang sangat positif sepanjang semester I 2017. Laba bersih pengembang Jakarta Garden City ini tumbuh hingga 835%. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi dari kinerja perusahan properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Mengutip laporan keuangan MDLN, perusahaan ini mengantongi laba bersih Rp 245 miliar selama enam bulan pertama tahun ini. Padahal periode yang sama tahun lalu laba bersihnya hanya Rp 26,2 miliar.

Pendapatan usaha perusahaan memang tercatat tumbuh pada paruh pertama ini. Namun naiknya hanya 28,8% dari Rp 1,11 triliun menjadi Rp 1,43 triliun. Lalu apa yang membuat net propit MDLN tumbuh sebegitu tajam?


Penurunan tajam beban operasi lainnya menutupi peningkatam beban di pos lain. Beban operasi lain turun tajam hingga 313,3% dari Rp 210,8 miliar menjadi Rp 51 miliar dan beban pajak final turun 5,9% dari Rp 53,4 miliar menjadi Rp 50,2 miliar.

Pada tahun lalu, MDLN mencatat kerugian atas nilai pasar kontrak forward senilai Rp 156,57 miliar. Inilah salah satu penyebab penurunan laba MDLN tahun lalu. Tahun ini, MDLN mencatat laba atas nilai pasar kontrak forward Rp 72,44 miliar.

Pendapatan MDLN semester I didapat dari pendapatan penjualan dan recurring income. Penjualan meningkat 30,1% dari Rp 1,06 triliun menjadi Rp 1,38 triliun. Pertumbuhan penjualan ini terutama ditopang oleh penjualan lahan industri yang meningkat 70,8% dari Rp 365,4 miliar menjadi Rp 624,3 miliar.

Sedangkan penjualan rumah tinggal dan ruko hanya naik 9% dari Rp 691,8 miliar menjadi Rp 754,1 miliar, penjualan EPS dan wiremesh turun dari Rp 3,25 miliar jadi Rp 2,8 miliar dan penjualan apartemen nihil padahal periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar Rp 933,4 juta.

Adapaun pendapatan berulang hanya naik tipis menjadi Rp 52 miliar dari Rp 51 miliar pada semester I tahun lalu. Ini didapat dari hotel dan sewa sebesar Rp 28, miliar atau naik 6% dari Rp 26,4 miliar dan pendapatan lapangan golf dan restoran club house sebesar Rp 23,9 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati