Ini Penyebab Laba Indo Tambangraya (ITMG) Turun 66% di Kuartal I-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengalami penurunan kinerja selama tiga bulan pertama tahun ini. Top line dan bottom line kompak menyusut.

ITMG meraup pendapatan bersih senilai US$ 489,23 juta hingga Maret 2024. Pendapatan ITMG merosot 28,64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu year on year (YoY) yang kala itu mencapai US$ 685,58 juta. Pendapatan ITMG pada kuartal I-2024 hampir seluruhnya bersumber dari penjualan batubara kepada pihak ketiga senilai US$ 454,40 juta dan pihak berelasi US$ 33,92 juta.

Sisanya berasal dari segmen jasa kepada pihak ketiga senilai US$ 909.000. Penjualan batubara kepada pihak ketiga dan pihak berelasi masing-masing mengalami penurunan 29,76% dan 9,86%. Sementara pendapatan dari jasa turun 7,15% (YoY).


Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan ITMG ikut menyusut sebanyak 11,65% (YoY) menjadi US$ 369,87 juta. Hasil ini membuat ITMG mengantongi laba kotor senilai US$ 119,36 juta atau ambles 55,28% dibandingkan US$ 266,91 juta pada kuartal I-2023.

Secara bottom line, ITMG meraih laba bersih sebesar US$ 61,60 juta pada kuartal I-2024. Anjlok 66,28% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ITMG per kuartal I-2023 yang kala itu mencapai US$ 182,71 juta.

Sebagai gambaran saja, jika dikonversi memakai kurs saat ini, keuntungan ITMG masih terbilang jumbo. Dengan asumsi kurs di Rp 16.050 per dolar Amerika Serikat, maka laba bersih ITMG pada kuartal I-2024 setara dengan Rp 988,42 miliar.

Baca Juga: ADRO hingga PTBA, Ini Rekomendasi Saham Batubara Pilihan Usai Rilis Kinerja Kuartal I

Volume Produksi dan Penjualan Naik

Meski kinerja keuangan merosot, tapi ITMG membukukan peningkatan dari sisi operasional. Sepanjang kuartal I-2024 ITMG memproduksi batubara sebanyak 4,9 juta ton atau meningkat 28,94% dibandingkan 3,8 juta ton pada tiga bulan pertama 2023.

Volume penjualan batubara ITMG selama tiga bulan 2024 turut menanjak dengan level kenaikan 11,11% dari 4,5 juta ton pada kuartal I-2023 menjadi 5 juta ton pada kuartal I-2024. Hanya saja, kenaikan volume penjualan ITMG tak sejalan dengan tren harga batubara.

Pendapatan ITMG lebih rendah karena terdampak penurunan harga jual rata-rata atau Average Selling Price (ASP) sebesar 36%, dari US$ 151 per ton pada kuartal I-2023 menjadi US$ 97 per ton pada kuartal I-2024. Kondisi ini sejalan dengan tren penurunan harga batubara global.

Seiring kenaikan produksi, beban pokok pendapatan ITMG terkerek naik, sejalan dengan peningkatan biaya penambangan. Sementara biaya royalti menurun seiring dengan lebih rendahnya ASP batubara.

Secara tahunan, beban penjualan meningkat 9% sejalan dengan kenaikan volume penjualan. Sedangkan beban umum dan administrasi turun sebesar 29%, sehingga menghasilkan beban operasional yang stabil sejumlah US$ 46 juta pada kuartal I-2024.

Baca Juga: Tahun Ini Kinerja ITMG Diprediksi Masih Tertekan, Harga Batubara Jadi Pemberatnya

ITMG membukukan penghasilan keuangan US$ 10 juta pada kuartal I-2024, sedikit meningkat dari US$ 9juta di kuartal I-2023. "Berdasarkan kontrak swap atas batubara dan bahan bakar, Perusahaan membukukan keuntungan US$ 9 juta di kuartal I-2024 dan kerugian sebesar US$ 9 juta akibat volatilitas nilai tukar mata uang asing selama kuartal I-2024," ungkap manajemen ITMG dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (11/5).

Sementara itu, royalti kepada pemerintah menurun sebesar 54% (YoY) menjadi US$ 52 juta pada kuartal I-2024 dari sebelumnya US$ 112 juta. Terutama disebabkan oleh penurunan ASP batubara yang juga seiring dengan penurunan harga acuan. Beban pajak penghasilan turun 66% (YoY) menjadi US$ 18 juta di kuartal I-2024 dari sebelumnya US$ 51 juta di kuartal I-2023. 

Dari sisi arus kas, ITMG mencatatkan arus kas dari aktivitas operasi sebesar US$ 102 juta atau turun 44% (YoY), yang dipengaruhi penurunan penerimaan dari pelanggan. Sementara arus kas keluar bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar US$ 28 juta atau turun 66% (YoY). 

Baca Juga: Emiten Batubara Cetak Kinerja Positif di Kuartal I-2024

"Arus kas keluar yang lebih tinggi pada kuartal I-2023 terutama disebabkan oleh pembelian obligasi pemerintah sebesar US$ 59 juta," ungkap manajemen ITMG.

Di tengah penurunan kinerja ini, laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusian ITMG mengalami penurunan. Dari semula US$ 0,16 per 31 Maret 2023 menjadi US$ 0,05 per 31 Maret 2024.

Dari sisi pergerakan saham, harga ITMG menguat 2,22% ke level Rp 25.350 per saham pada perdagangan Rabu (8/5). Secara year to date, pergerakan harga saham ITMG mengakumulasi pelemahan tipis 1,17%.

ITMG juga sudah membayarkan dividen dengan total nilai US$ 325 juta atau 65% dari laba bersih tahun buku 2023. Dividen sejumlah US$ 199 juta ata setara Rp 2.660 per saham telah didistribusikan sebagai dividen interim pada 22 September 2023. Sisanya senilai US$ 126 juta atau setara Rp 1.747 per saham telah dibayarkan pada 25 April 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati