JAKARTA. Bank Jabar Banten (BJB) mengalami problem kredit macet yang semakin parah di kuartal III 2014. Kondisi ini disebabkan melonjaknya kredit macet dalam penyaluran kredit mikro oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) asal Jawa Barat dan Banten tersebut. Berdasarkan laporan keuangan per September 2014, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BJB memang meningkat dari 2,46% per September 2013 menjadi 4,14% per September 2014. “NPL BJB memang mengalami kenaikan disebabkan penurunan kualitas kredit mikro,” kata Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB, saat dihubungi KONTAN, Jumat (31/10). Jumlah kredit mikro yang disalurkan BJB per September 2014 mencapai Rp 4,79 triliun. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 12,70% secara year on year (yoy) dibanding September 2013 yang mencapai Rp 5,49. Parahnya, penurunan ini juga diikuti NPL kredit mikro BJB yang melonjak drastis dari 8,80 % per September 2013 menjadi 22,10 % per September 2014.
Ini penyebab melonjaknya NPL BJB
JAKARTA. Bank Jabar Banten (BJB) mengalami problem kredit macet yang semakin parah di kuartal III 2014. Kondisi ini disebabkan melonjaknya kredit macet dalam penyaluran kredit mikro oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) asal Jawa Barat dan Banten tersebut. Berdasarkan laporan keuangan per September 2014, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BJB memang meningkat dari 2,46% per September 2013 menjadi 4,14% per September 2014. “NPL BJB memang mengalami kenaikan disebabkan penurunan kualitas kredit mikro,” kata Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB, saat dihubungi KONTAN, Jumat (31/10). Jumlah kredit mikro yang disalurkan BJB per September 2014 mencapai Rp 4,79 triliun. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 12,70% secara year on year (yoy) dibanding September 2013 yang mencapai Rp 5,49. Parahnya, penurunan ini juga diikuti NPL kredit mikro BJB yang melonjak drastis dari 8,80 % per September 2013 menjadi 22,10 % per September 2014.