JAKARTA. Omzet pendapatan dari industri penerbitan nasional pada semester pertama tahun ini mengalami penurunan 6,71%. Buku kurikulum sekolah yang wajib dari pemerintah dan peralihan minat baca dari buku fisik ke digital dinilai menjadi penyebabnya. Berdasarkan data Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), total omzet industri penerbitan pada semester pertama tahun ini adalah Rp 623,81 miliar. Catatan tersebut menurun 6,71% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 668,65 miliar. Mughi Nurhani, Presiden Direktur PT Intermasa Printing & Publishing mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan karena dua hal. Yang pertama adalah karena buku pelajaran sekolah saat ini naskahnya wajib dan seragam dari pemerintah.
Ini penyebab omzet industri penerbitan turun
JAKARTA. Omzet pendapatan dari industri penerbitan nasional pada semester pertama tahun ini mengalami penurunan 6,71%. Buku kurikulum sekolah yang wajib dari pemerintah dan peralihan minat baca dari buku fisik ke digital dinilai menjadi penyebabnya. Berdasarkan data Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), total omzet industri penerbitan pada semester pertama tahun ini adalah Rp 623,81 miliar. Catatan tersebut menurun 6,71% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 668,65 miliar. Mughi Nurhani, Presiden Direktur PT Intermasa Printing & Publishing mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan karena dua hal. Yang pertama adalah karena buku pelajaran sekolah saat ini naskahnya wajib dan seragam dari pemerintah.