Ini Penyebab Penambahan Armada Kapal Trans Power Marine Belum Terealisasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar US$ 40 juta tahun ini. Rencananya, dana capex tersebut bakal digunakan untuk agenda ekspansi penambahan armada kapal. 

Direktur Trans Power Marine Rudy Setiono menyebutkan bahwa rencana pembelian armada kapal tersebut belum terealisasi. Hal ini terjadi karena beberapa faktor. 

“Rencana pembelian set kapal tersebut belum terealisasi karena harga kapal masih cukup tinggi dan pembuatan kapal baru memakan waktu cukup lama,” ungkap Rudy, kepada Kontan.co.id, Senin (5/6). 


Baca Juga: Alokasikan Capex US$ 40 Juta, Trans Power Marine (TPMA) Tambah Armada Kapal Baru

Dia juga mengaku set kapal yang dipesan pada tahun 2022 belum semuanya datang. Dari total 5 set kapal yang dibeli, baru dua set yang perseroan terima, baik untuk Trans Power Marine maupun anak usaha, PT Trans Logistik Perkasa. 

Menurut Rudy, memang ada kendala penundaan dari sisi galangan kapal atau shipyard.

Adapun, hingga kini TPMA memiliki 38 unit kapal tunda, lalu 33 unit kapal tongkang, dan 3 crane barge.

per kuartal I-2023, TPMA meraih kenaikan pendapatan usaha sebesar 38,86% year on year (YoY) menjadi US$ 17,08 juta. 

 
TPMA Chart by TradingView

Bisnis Trans Power Marine memang masih ditopang oleh pengangkutan komoditas batubara yang mencapai 80% dari total pendaptan. Sementara sisanya datang dari sektor angkutan wood chips. 

Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TPMA juga melesat 154,97% YoY menjadi US$ 4,87 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .