KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Top line dan bottom line PT United Tractors Tbk (UNTR) kompak merosot pada kuartal I-2024. UNTR meraup pendapatan bersih senilai Rp 32,41 triliun dalam periode tiga bulan pertama 2024, turun 7,08% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara year on year (YoY). Sebagai perbandingan, pada tiga bulan pertama 2023 UNTR mengantongi pendapatan bersih Rp 34,88 triliun. "Pendapatan bersih konsolidasian United Tractors menurun sebesar 7% disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batubara," ungkap manajemen UNTR dalam keterbukaan informasi, Senin (29/4) malam. Merujuk pada laporan keuangan UNTR, lini bisnis penjualan barang anjlok 19,63% (YoY) dari sebelumnya Rp 21,75 triliun menjadi Rp 17,48 triliun per 31 Maret 2024. Terutama disebabkan oleh penjualan barang pihak berelasi ke penambangan batubara yang ambles 34,26% (YoY) menjadi Rp 3,53 triliun. Kemudian mesin konstruksi ke pihak ketiga anjlok 23,78% (YoY) menjadi Rp 7,24 triliun.
Ini Penyebab Pendapatan & Laba United Tractors (UNTR) Merosot di Kuartal I-2024
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Top line dan bottom line PT United Tractors Tbk (UNTR) kompak merosot pada kuartal I-2024. UNTR meraup pendapatan bersih senilai Rp 32,41 triliun dalam periode tiga bulan pertama 2024, turun 7,08% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara year on year (YoY). Sebagai perbandingan, pada tiga bulan pertama 2023 UNTR mengantongi pendapatan bersih Rp 34,88 triliun. "Pendapatan bersih konsolidasian United Tractors menurun sebesar 7% disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batubara," ungkap manajemen UNTR dalam keterbukaan informasi, Senin (29/4) malam. Merujuk pada laporan keuangan UNTR, lini bisnis penjualan barang anjlok 19,63% (YoY) dari sebelumnya Rp 21,75 triliun menjadi Rp 17,48 triliun per 31 Maret 2024. Terutama disebabkan oleh penjualan barang pihak berelasi ke penambangan batubara yang ambles 34,26% (YoY) menjadi Rp 3,53 triliun. Kemudian mesin konstruksi ke pihak ketiga anjlok 23,78% (YoY) menjadi Rp 7,24 triliun.