Ini penyebab penurunan kinerja Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT) tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) catatkan penurunan kinerja sepanjang tahun lalu. Pasalnya, tahun lalu emiten ini membukukan rugi bersih.

Jefri Junaedi, Direktur Utama PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk menyebutkan penyebab penurunan kinerja perusahaan lantaran PT Kasih Anugerah Kreasi (KAK), anak usaha MKNT tidak menampilkan performa terbaik. "Makanya segera kami ambil tindakan dengan lakukan divestasi," ujarnya di Jakarta, Selasa (2/4).

Ia menjelaskan sepanjang 2017, anak usahanya tersebut memberikan kontribusi yang cukup signifikan mencapai Rp 1,5 triliun. Hanya saja, performa tersebut tak berhasil dipertahankan dengan hanya berkontribusi 10% dari Rp 1,5 triliun pada tahun lalu.


Asal tahu saja, untuk penjualan anak usahanya tersebut langsung dilakukan di tahun lalu dan pihaknya mendapatkan dana Rp 27,45 miliar. Adapun dari dana tersebut, akan digunakan untuk menambah modal kerja perusahaan khususnya untuk tiap anak usahanya.

"Dengan dilepas harapannya kinerja kami bisa lebih baik dan memberikan kontribusi ke anak-anak lain untuk meningkatkan kinerja," ujarnya.

Redi Sopyan, Direktur PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk menambahkan pihaknya optimistis dengan berbagai strategi dan rencana kerja perusahaan saat ini. Selain itu dengan adanya registrasi kartu yang diterapkan pemerintah juga akan mendorong kinerja perusahaan lebih baik.

"Dengan aturan registrasi kami diuntungkan karena bisnis kami di pulsa," tambahnya. 

Maklum saja, margin penjualan starter pack lebih rendah dibandingkan dengan penjualan pulsa.

Dengan begitu, pihaknya juga optimistis mencatatkan laba bersih di tahun ini.

Sepanjang tahun lalu, emiten dengan kode saham MKNT di Bursa Efek Indonesia ini mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan. Menilik laporan keuangan, sepanjang tahun lalu penjualan bersih turun 24,96% yoy menjadi Rp 4,75 triliun. Sementara bottom line yang semula mencatatkan laba bersih sebesar Rp 24,72 miliar menjadi rugi Rp 7,24 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi