JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2016 sebesar 5,02% year on year (YoY). Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal kedua 2016 yang sebesar 5,19% YoY, tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal ketiga 2015 yang hanya 4,73%. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, pertumbuhan tersebut masih didorong oleh pengeluaran rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,01% YoY, dengan bobot sumbangan sebesar 55,32%. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga, lanjut dia, didorong oleh pengeluaran pada kelompok kesehatan dan pendidikan, transportasi, serta makanan dan minuman. Kenaikan konsumsi rumah tangga tersebut tercermin pada penjualan ritel yang tumbuh 11,89% pada kuartal ketiga, terutama untuk komoditas makanan, minuman dan tembakau, perlengkapan rumah tangga, dan barang rekreasi. Selain itu, penjualan mobil juga tercatat meningkat 17,49%, impor barang konsumsi meningkat 11,19% YoY, dan volume transaksi kartu kredit tumbuh 22,7%.
Ini penyebab pertumbuhan ekonomi 5,02% pada Q3
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2016 sebesar 5,02% year on year (YoY). Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal kedua 2016 yang sebesar 5,19% YoY, tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal ketiga 2015 yang hanya 4,73%. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, pertumbuhan tersebut masih didorong oleh pengeluaran rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,01% YoY, dengan bobot sumbangan sebesar 55,32%. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga, lanjut dia, didorong oleh pengeluaran pada kelompok kesehatan dan pendidikan, transportasi, serta makanan dan minuman. Kenaikan konsumsi rumah tangga tersebut tercermin pada penjualan ritel yang tumbuh 11,89% pada kuartal ketiga, terutama untuk komoditas makanan, minuman dan tembakau, perlengkapan rumah tangga, dan barang rekreasi. Selain itu, penjualan mobil juga tercatat meningkat 17,49%, impor barang konsumsi meningkat 11,19% YoY, dan volume transaksi kartu kredit tumbuh 22,7%.