KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Berkurangnya pasokan chip semikonduktor membuat sejumlah produsen otomotif global menghentikan sementara pabrik mobilnya. Terbaru, Stellantis NV, Nissan dan pembuat kendaraan listrik China, Nio, yang mengumumkan menghentikan sementara sejumah pabriknya. Jumat (26/3), Stellantis mengumumkan penghentian sementara produksi di lima pabrik yang berada di Amerika Utara mulai minggu depan. Hal ini dilakukan karena kurangnya pasokan mikrocip global. Lima pabrik yang berhenti sementara adalah dua pabrik perakitan di Kanada, satu pabrik di Meksiko dan dua di Amerika Serikat (AS). Penghentian produksi ini akan dimulai minggu depan hingga pertengahan April.
Pabrik yang terkena dampak adalah fasilitas perakitan di Toluca, Meksiko, yang memproduksi Jeep Compass, perakitan Windsor di Ontario yang membangun minivan Chrysler Pacifica dan sebuah pabrik di Illinois yang membuat SUV Jeep Cherokee. Selain itu, ada pabrik di Michigan yang membuat Ram 1500 Classic dan pabrik di Ontario lainnya yang membuat Chrysler 300, Dodge Charger, dan Dodge Challenger. Stellantis tidak merinci berapa lama penutupan akan berlangsung, tetapi serikat pekerja lokal di Windsor mengatakan pabrik minivan akan menghentikan produksi selama empat minggu mulai hari Senin (29/3). Di saat yang sama, Nissan Motor Co juga mengatakan, bakal menghentikan produksi mulai 1 April di Pabrik Perakitan Smyrna yang berada di Tennessee dan Canton di Mississippi. Pabrikan mobil asal Jepang ini juga akan membatalkan produksi di pabrik Aguascalientes 1 yang ada di Meksiko. Nissan menyebut, produksi diharapkan dapat kembali normal untuk pabrik perakitan di Smyrna dan Canton pada 6 April mendatang.
Baca Juga: Rekor lagi, Brasil catat 3.650 kematian baru akibat Covid-19 pada Jumat (26/3) Sementara itu, Nio, salah satu penantang utama Tesla, yang mendominasi pasar kendaraan listrik (EV) di China, juga akan menghentikan produksi selama lima hari kerja di pabrik Hefei dan memangkas perkiraan pengiriman kuartal pertama sebanyak 1.000 kendaraan. Firma riset AutoForecast Solutions memperkirakan, kekurangan chip telah merugikan industri otomotif global dengan 130.000 kendaraan dalam produksi yang hilang. Dampak terberat terasa di Amerika Utara, dengan 74.000 unit hilang, dan Eropa Barat, dengan 35.000 hilang. Kelangkaan chip juga merupakan akibat dari meningkatnya permintaan dari konsumen industri elektronik karena orang-orang bekerja dari rumah dan memainkan lebih banyak video game selama pandemi berlangsung. Tekanan bagi kelangkaan chip semikonduktor ini juga bertambah dengan adanya sanksi terhadap perusahaan teknologi China. Nio, yang juga menghadapi persaingan dari saingan lokal seperti Xpeng Inc, sekarang mengharapkan untuk mengirimkan 19.500 kendaraan pada kuartal pertama, turun dari kisaran 20.000 menjadi 20.500 sebelumnya.
Ford telah memperingatkan kekurangan chip global dapat menghambat target laba 2021. Serupa, General Motors (GM) memperkirakan krisis akan memangkas hingga US$ 2 miliar dari laba setahun penuhnya. Ford, yang sampai sekarang merakit F-150 yang sangat menguntungkan tanpa suku cadang tertentu, mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan menghentikan produksi truk di sebuah pabrik di Michigan hingga Minggu. GM dan Honda Jepang mengatakan minggu ini bahwa mereka akan melanjutkan penangguhan produksi di pabrik di Amerika Utara selama beberapa minggu mendatang. Sementara itu, pembuat truk Swedia, Volvo AB, mengumumkan pada hari Selasa bahwa kekurangan chip akan berdampak "substansial" pada pendapatan kuartal kedua, dan akan menerapkan hari penghentian di seluruh situsnya secara global mulai bulan April.
Editor: Anna Suci Perwitasari