Ini penyebab rasio profitabilitas bank swasta lebih rendah dari bank BUMN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio profitabilitas alias return on asset (RoA) bank swasta tercatat lebih rendah dari bank BUMN. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Juni 2018, RoA bank swasta 1,97% atau lebih rendah dibandingkan dengan RoA bank BUMN 2,94%. 

Rasio profitabilitas bank swasta yang lebih rendah dibandingkan bank BUMN ini karena kenaikan laba bersih bank swasta yang lebih rendah dibandingkan bank BUMN.

Tercatat sampai Juni 2018, laba bersih bank swasta naik 1,1% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 62,7 triliun dari periode 2017 yang sebesar Rp 62,1 triliun.


Untuk bank BUMN, sampai Juni 2018 laba bersihnya naik 17,26% yoy menjadi Rp 86,6 triliun naik dari periode sama tahun 2017 yang sebesar Rp 73,9 triliun.

Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA mengatakan, rasio profitabilitas masing-masing kelompok BUKU bank berbeda.

"Misalnya RoA bank BUKU I berbeda dengan bank BUKU II, BUKU III dan BUKU IV," kata Vera dalam investor summit 2018, Senin (27/8).

Perbedaan rasio profitabilitas ini lantaran kemampuan funding masing masing bank berbeda. Selain itu rasio RoA bank juga dipengaruhi oleh efisiensi jaringan kerja dan kemampuan mengumpulkan dana murah dari masyarakat.

Ke depan BCA memproyeksi persaingan untuk meningkatkan profitabilitas semakin ketat. Secara umum Vera bilang rasio RoA perbankan Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan Asean.

Untuk BCA, sampai Juni 2018 ROA tercatat 3,6% atau lebih rendah dibandingkan periode sama 2017 3,7%. Rasio profitabilitas BCA per Juni 2018 ini lebih tinggi dibanding rata rata industri perbankan 2,43% atau bahkan dibandingkan RoA bank BUMN 2,94%.

Iman Nugroho Soeko Direktur Bank BTN bilang yang menyebabkan RoA bank BUMN lebih tinggi karena bank Himbara banyak mendapatkan proyek pemerintah.

"Bank BUMN biasanya banyak mendapatkan pembiayaan proyek besar yang mempunyai risiko besar pula, risiko besar ini akan berefek ke margin yang diminta bank lebih tinggi," kata Iman kepada kontan.co.id, Senin (27/8).

Namun efek dari margin yang cukup tinggi ini menyebabkan risiko kredit yang tinggi sehingga NPL bank BUMN secara rata rata cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi