JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung dalam tren naik, nampaknya belum cukup mendorong kinerja reksadana saham. Berdasarkan data Infovesta Utama, return rata-rata reksadana saham yang tercermin pada Infovesta Equity Fund Index naik 5,92% year to date per Juli 2017. Kinerja reksadana saham masih berada di urutan kedua, di bawah return reksadana pendapatan tetap yang naik 5,93%. Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengatakan, indeks reksadana saham masih kalah dari indeks reksadana pendapatan tetap karena banyak emiten small caps yang melakukan initial public offering (IPO) pada tahun ini, dan mayoritas fund manager tidak memiliki emiten tersebut di portofolio mereka. "Hal ini yang menyebabkan kinerja reksadana saham agak tertinggal," kata Soni.
Ini penyebab reksadana saham kalah kinclong
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung dalam tren naik, nampaknya belum cukup mendorong kinerja reksadana saham. Berdasarkan data Infovesta Utama, return rata-rata reksadana saham yang tercermin pada Infovesta Equity Fund Index naik 5,92% year to date per Juli 2017. Kinerja reksadana saham masih berada di urutan kedua, di bawah return reksadana pendapatan tetap yang naik 5,93%. Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengatakan, indeks reksadana saham masih kalah dari indeks reksadana pendapatan tetap karena banyak emiten small caps yang melakukan initial public offering (IPO) pada tahun ini, dan mayoritas fund manager tidak memiliki emiten tersebut di portofolio mereka. "Hal ini yang menyebabkan kinerja reksadana saham agak tertinggal," kata Soni.