KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah terus diterpa sentimen eksternal dan internal pada perdagangan hari ini. Mirisnya mata uang Garuda telah mencapai posisi terendahnya sejak awal tahun di level Rp 14.500 per dollar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (22/5) rupiah ditutup melemah 0,31% di level Rp 14.525 per dollar AS. Sejak pembukaan pasar rupiah sudah melemah di level Rp 14.488 per dollar AS, sementara kemarin mata uang Garuda ditutup melemah seharga Rp 14.480 per dollar AS. Bahkan secara year to date (ytd) rupiah melemah 0,94%. Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia hari ini mata uang Garuda terkoreksi 0,17% menjadi Rp 14.488 per dollar AS. Sementara secara ytd, rupiah masih melemah tipis 0,04%. Pelemahan rupiah ini bertepatan dengan pengumuman Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dimenangkan oleh Jokowi-Ma’ruf. Namun, aksi demonstrasi pendukung Prabowo-Sandi yang tidak menerima hasil KPU membuat situasi politik makin panas sejak kemarin malam sampai dengan hari ini. Analis PT Varbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan bahwasanya aksi tersebut sedikit membuat kekhawatiran pasar, sehingga berdampak terhadap pergerakan rupiah dan bursa saham yang menyangkut berkurangnya dana asing yang masuk. Senada dengan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup melemah dengan koreksi sebesar 0,2% atau berada di level 5.939. Akan tetapi, Lukman menegaskan efek dari aksi tersebut tidak akan berjalan dengan lama. Sejalan, Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai ketegangan politik domestik hanya bersifat sementara, apalagi pihak berwajib sudah menanganinya, dalam beberapa hari ke depan pasar bakal kondusif lagi.
Ini penyebab rupiah anjlok ke Level Rp 14.500
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah terus diterpa sentimen eksternal dan internal pada perdagangan hari ini. Mirisnya mata uang Garuda telah mencapai posisi terendahnya sejak awal tahun di level Rp 14.500 per dollar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (22/5) rupiah ditutup melemah 0,31% di level Rp 14.525 per dollar AS. Sejak pembukaan pasar rupiah sudah melemah di level Rp 14.488 per dollar AS, sementara kemarin mata uang Garuda ditutup melemah seharga Rp 14.480 per dollar AS. Bahkan secara year to date (ytd) rupiah melemah 0,94%. Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia hari ini mata uang Garuda terkoreksi 0,17% menjadi Rp 14.488 per dollar AS. Sementara secara ytd, rupiah masih melemah tipis 0,04%. Pelemahan rupiah ini bertepatan dengan pengumuman Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dimenangkan oleh Jokowi-Ma’ruf. Namun, aksi demonstrasi pendukung Prabowo-Sandi yang tidak menerima hasil KPU membuat situasi politik makin panas sejak kemarin malam sampai dengan hari ini. Analis PT Varbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan bahwasanya aksi tersebut sedikit membuat kekhawatiran pasar, sehingga berdampak terhadap pergerakan rupiah dan bursa saham yang menyangkut berkurangnya dana asing yang masuk. Senada dengan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup melemah dengan koreksi sebesar 0,2% atau berada di level 5.939. Akan tetapi, Lukman menegaskan efek dari aksi tersebut tidak akan berjalan dengan lama. Sejalan, Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai ketegangan politik domestik hanya bersifat sementara, apalagi pihak berwajib sudah menanganinya, dalam beberapa hari ke depan pasar bakal kondusif lagi.