KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yield US Treasury yang terus mencetak rekor tertinggi membuat aset berisiko seperti rupiah tertekan. Alhasil, rupiah di pasar spot pun melemah 0,38% menjadi Rp 14.118 per dolar Amerika Serikat (AS). Kompak, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia juga melemah 0,09% ke Rp 14.098 per dolar AS. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, rupiah melemah karena indeks dolar AS menguat seiring yield US Treasury yang juga terus bergerak naik.
Senin (22/2), yield US Treasury tercatat naik 166 basis poin jadi naik ke level 1,36%, tertinggi sejak Februari 2020. "Tingginya yield US Treasury membuat investor beralih ke aset obligasi AS dan rupiah jadi tertekan melemah," kata Faisyal, Senin (22/2). Baca Juga: Kehabisan tenaga, rupiah ditutup melemah ke Rp 14.118 per dolar AS pada Senin (22/2) Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri sepakat, bahwa kenaikan yield US Treasury membuat aliran dana cenderung masuk ke dolar AS maupun obligasi milik pemerintah Negeri Paman Sam tersebut.