Ini penyebab rupiah turun di akhir perdagangan



Jakarta. Setelah penguatan yang signifikan rupiah mengalami koreksi di penutupan perdagangan akhir pekan ini.

Di pasar spot, Jumat (12/2) valuasi rupiah melemah 0,20% ke level Rp 13.490 per dollar AS dibanding hari sebelumnya.

Sejalan, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah merosot 0,76% di level Rp 13.471 per dollar AS.


Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan apa yang dialami rupiah memang wajar.

Tekanan datang dari sisi teknikal, akibat pasar yang mengambil aksi bargain hunting pada posisi USD yang terlampau lemah.

"Meski dari domestik defisit neraca berjalan menurun tapi paparan teknikal lebih besar dampaknya," kata Christian.

Selain itu, dukungan bagi penguatan USD juga datang setelah data klaim pengangguran mingguan AS menurun jauh dari dugaan pasar sebelumnya yang membengkak.

Dirilis pengangguran mingguan turun ke level 269.000 dari sebelumnya 285.000.

Saat ini pasar pun sedang mengantisipasi data penjualan ritel inti AS Januari 2016 yang diduga naik dari minus 0,1% ke level 0,0%.

Begitu juga dengan data penjualan ritel AS yang naik dari minus 0,1% ke 0,1% dan prelim UoM consumer sentiment yang ikut terangkat dari 92,0 ke posisi 92,6.

"Antisipasi dan aksi teknikal yang menyebabkan rupiah koreksi. Itu pun hanya koreksi tipis," papar Christian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto